KORIKA Bermitra dengan BMKG Mengembangkan Climate Smart Indonesia Berbasis AI

Meskipun terjadi penurunan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, beberapa provinsi masih memiliki angka kejadian yang tinggi.
Indonesia merupakan negara kepulauan yang rentan terhadap dampak perubahan iklim, termasuk meningkatnya risiko penyakit menular akibat perubahan pola cuaca.
Melalui kerja sama itu, BMKG akan menyediakan data meteorologi dan klimatologi yang dapat dimanfaatkan oleh KORIKA untuk mengembangkan model AI, dalam mendukung deteksi dan mitigasi risiko kesehatan akibat perubahan iklim.
Deputi Infrastruktur BMKG, Michael Andreas Purwoadi, menyatakan pemanfaatan AI dapat meningkatkan akurasi prediksi dampak perubahan iklim terhadap kesehatan masyarakat.
“Pemanfaatan teknologi AI memungkinkan kita untuk menganalisis data cuaca secara lebih cepat dan akurat, memberikan peringatan dini bagi potensi bencana,” ujar Michael dalam keterangannya, Selasa (4%3).
Kemitraan Strategis
Dalam kesempatan sama, Ketua Umum KORIKA Hammam Riza, menambahkan bahwa kerja sama itu merupakan langkah strategis dalam pengembangan solusi berbasis AI, yang dapat mendukung kebijakan kesehatan berbasis data.
“AI bukan sekadar teknologi, tetapi solusi yang akan mendorong inovasi terutama dalam membangun digital twins kesehatan berbasis iklim (climate health). Sebuah aplikasi AI yang mendukung pembangunan nasional berbasis data” kata Hammam Riza.
KORIKA bermitra dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dalam pemanfaatan teknologi AI (Artificial Intelligence) atau kecerdasan buatan.
- BMKG dan BNPB Segera Lakukan Modifikasi Cuaca untuk Atasi Hujan Deras
- BMKG: Hujan Deras Masih Guyur Jabodetabek Hingga 11 Maret
- Gempa M 4,3 Terjadi di Pesisir Barat Lampung
- BMKG: Jakarta Diperkirakan Diguyur Hujan Ringan Hari Ini
- BMKG Sebut Sebagian Wilayah di Indonesia Hari Ini Berpotensi Hujan
- BMKG Meminta Warga Waspada Banjir Rob di 17 Wilayah di Indonesia, Catat Daerahnya