Korsel Batal Boyong Pemerintahan
Selasa, 12 Januari 2010 – 09:25 WIB
"Inilah misi bersejarah kita untuk mengoreksi kesalahan kebijakan masa lalu dan melapangkan jalan untuk masa depan," terang Perdana Menteri Chung Un-chan dalam sebuah konferensi pers yang disiarkan televisi nasional.
Baca Juga:
Chung lalu menyebut bahwa proyek pemindahan itu berbahaya dan tidak bijaksana. Dia menunjukkan penelitian yang sudah dilakukan, yang menyebut pembagian pusat pemerintahan itu akan menghabiskan anggaran USD 4,4 miliar per tahun. Pemerintah juga menyatakan bahwa rencana tersebut inefisien. Sebab, para pejabat harus menempuh jarak jauh hanya untuk mengikuti rapat.
Chung menambahkan bahwa pemerintah berencana untuk mengembangkan kota baru itu sebagai kawasan industri dan pusat pendidikan. Kebijakan tersebut diharapkan akan meredam kemarahan warga setempat dan kota-kota di sekitar kota kecil bernama Sejong yang tak terjamah pembangunan. Padahal kota itu diambil dari nama Raja Sejong, Sang Agung, yang menemukan huruf Korea.
Seperti ditulis Associated Press, perdana menteri juga mengungkapkan sejumlah perusahaan besar seperti Samsung dan Hanhwa telah menunjukkan ketertarikannya untuk berinvestasi di Kota Sejong. Menurutnya, perusahaan swasta tersebut segera mengajukan proposal detailnya.
SEOUL - Korea Selatan (Korsel) membatalkan proyek kontroversialnya untuk memindahkan sebagian pusat pemerintahannya keluar dari ibukota negara Seoul.
BERITA TERKAIT
- Presiden Timor Leste Jose Ramos Horta Ikut Nobar Laga Indonesia vs Jepang
- KBRI Dili Gelar Nobar Laga Timnas Indonesia vs Jepang
- Amerika Parkir Rudal Typhon di Filipina, Bikin China Ketar-ketir
- Kang TB Sodorkan 4 Catatan Kritis soal Joint Statement Maritime RI-Tiongkok
- Temui Para Taipan Tiongkok, Prabowo Amankan Investasi Rp 156 Triliun
- Ditunjuk Jadi Wakil Ketua Delegasi, Raja Juli Mendampingi Hashim ke Forum COP29