Korsel Batalkan Simulasi Darurat Sipil

jpnn.com, SEOUL - Pasca pertemuan bersejarah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Pemimpin Tertinggi Korea Utara (Korut) Kim Jong-un bulan lalu, Korea Selatan (Korsel) membatalkan latihan perang gabungan dengan AS. Kemarin, Selasa (10/7) giliran simulasi sipil darurat yang dibatalkan.
”Latihan yang terdiri atas simulasi perang serta evakuasi darurat warga sipil dibatalkan demi kelancaran diplomasi nuklir dengan Korut,” kata Menteri Dalam Negeri dan Keamanan Korsel Kim Book-kyum kepada Associated Press. Dia mengungkapkan bahwa simulasi rutin itu akan dijadwalkan lagi tahun depan.
Meski membatalkan simulasi tahun ini, Kim menegaskan bahwa pemerintah tetap mengutamakan keamanan dan keselamatan warganya. Ditiadakannya simulasi kali ini, menurut dia, bersifat situasional.
”Pemerintah tetap menganggap penting kesiapan negara dalam menghadapi situasi darurat,” ujarnya dalam konferensi pers yang dihadiri Menteri Pertahanan Korsel Song Young-moo itu.
Sementara itu, AS mengumumkan bahwa pembatalan latihan perang gabungan dengan Korsel yang seharusnya berlangsung Agustus justru membuat mereka untung.
Pentagon mengaku hemat sampai USD 14 juta atau setara Rp 200,9 miliar. ”Sebesar itulah nilai anggaran latihan perang gabungan dengan Korsel,” ujar Carla Gleason, jubir Pentagon. (bil/c17/hep)
Meski membatalkan simulasi tahun ini, Kim menegaskan bahwa pemerintah tetap mengutamakan keamanan dan keselamatan warganya.
Redaktur & Reporter : Adil
- Maya Septha Lakukan Operasi Wajah di Korea, Sebegini Biaya yang Dihabiskan
- Kim Jong Un Tegaskan Bakal Lebih Mengembangkan Kekuatan Nuklir Korut
- Produk UMKM Binaan Bea Cukai Purwokerto Sukses Menembus Pasar Korea Selatan
- Rayakan Ultah Ke-12, Naavagreen Beri Hadiah Tur ke Korea untuk Pelanggan Setia
- Donald Trump Jadi Presiden Lagi, Kim Jong-un Pasti Sangat Happy
- Korsel Diguncang Skandal Politik, Korut Pamer Rudal Hipersonik