Korsel Bentuk Kementerian Khusus untuk Atasi Angka Kelahiran Rendah
jpnn.com, SEOUL - Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol pada Kamis mengatakan bahwa ia akan membentuk kementerian baru untuk mengatasi rendahnya angka kelahiran di negaranya.
Pernyataan tersebut disampaikan Yoon dalam pidatonya yang menandai ulang tahun kedua masa kepresidenannya.
“Untuk mengatasi rendahnya angka kelahiran yang dapat dianggap sebagai darurat nasional, kami akan mengerahkan seluruh kemampuan negara,” katanya.
Kepala kementerian baru yang untuk sementara disebut sebagai Kementerian Perencanaan Tanggap Kelahiran Rendah, akan merangkap sebagai Wakil Menteri Urusan Sosial dan menyusun kebijakan di sektor pendidikan, ketenagakerjaan dan kesejahteraan yang akan menjadi agenda nasional, katanya.
Yoon meminta kerja sama aktif dari Majelis Nasional yang dikuasai oposisi dalam merevisi undang-undang organisasi pemerintah untuk memungkinkan peluncuran kementerian baru.
Korea Selatan sedang bergulat dengan tingkat kelahiran yang sangat rendah.
Tingkat kesuburan total atau jumlah rata-rata anak yang diperkirakan akan dilahirkan per wanita sepanjang hidupnya, mencapai rekor terendah sebesar 0,72 pada tahun 2023.
Angka tersebut jauh di bawah 2,1 kelahiran per perempuan yang dibutuhkan untuk mempertahankan populasi stabil tanpa imigrasi.
Korea Selatan sedang bergulat dengan tingkat kelahiran yang sangat rendah. Presiden Yoon Suk Yeol mengatakan bahwa ia akan membentuk kementerian baru
- Bea Cukai Edukasi Ratusan PMI Menjelang Keberangkatan ke Korea Selatan
- Kembangkan Konten Kreatif, Adhya Group Gandeng Perusahaan Korsel
- Bea Cukai Ambon Layani Ekspor Perdana 6,16 Ton Katsuobushi ke Korea Selatan
- Heart Pictures Produksi Film Perdana, Syuting di Korea Selatan
- Timur Tengah Makin Mengerikan, Presiden Korsel Perintahkan Pengerahan Pesawat Militer
- Dokter Indonesia Pelajari Teknologi Bedah Tulang Belakang Minimal Invasif di Korsel