Korsel Desak Masyarakat Internasional Hajar Program Nuklir Korut
jpnn.com, SEOUL - Presiden Korea Selatan (Korsel) Yoon Suk Yeol mengatakan masyarakat internasional perlu menunjukkan bahwa tekadnya mencegah program senjata nuklir Korea Utara (Korut) lebih kuat dibandingkan keinginan rezim untuk mengembangkan senjata tersebut, menurut wawancara yang dipublikasikan Senin.
Yoon membuat pernyataan itu dalam wawancara tertulis dengan Associated Press (AP) menjelang partisipasinya dalam KTT Organisasi Perjanjian Atlantik Utara (NATO) di Vilnius, Lithuania, pada Selasa dan Rabu.
"Sekarang waktunya menunjukkan dengan jelas bahwa tekad masyarakat internasional untuk mencegah program senjata nuklir Korut lebih kuat dibandingkan keinginan mereka mengembangkan senjata nuklir," kata dia.
Ia menambahkan bahwa Korsel akan menekankan pentingnya kerja sama internasional melawan "aksi ilegal Korut" selama KTT.
Korut meningkatkan program nuklir dan rudal, bertentangan dengan sanksi internasional dan bersumpah akan melakukan peluncuran lain dari apa yang disebut sebagai satelit pengintaian militer setelah peluncuran sebelumnya pada Mei gagal dilakukan.
Korsel dan sekutunya memandang peluncuran itu sebagai kedok uji coba rudal balistik jarak jauh.
"Perdamaian tidak pernah pasti dan dapat diandalkan seperti ketika didukung oleh kekuatan dan pencegahan yang kuat," kata Yoon dalam wawancara tersebut.
"Sanksi internasional yang kuat terhadap Korut dapat mencegah kemajuan kemampuan nuklir dan rudal mereka."
Korsel akan menekankan pentingnya kerja sama internasional melawan aksi ilegal Korut selama KTT NATO mendatang
- Geledah Kantor Presiden, Polisi Korsel Cari Bukti Pengkhianatan
- Mantan Menhan Ini Mencoba Bunuh Diri
- Korsel Memanas, Presiden Yoon Suk Yeol Dicekal Anak Buahnya Sendiri
- Eks Menhan Korsel Diinterogasi Atas Dugaan Berkhianat kepada Negara
- Otak di Balik Darurat Militer, Eks Menhan Korsel Terancam Berurusan dengan Hukum
- Kemlu RI Pastikan WNI di Korsel Tidak Perlu Dievakuasi