Korsel Diguncang Skandal Politik, Korut Pamer Rudal Hipersonik
Peluncuran rudal terbaru dari Korea Utara, yang merupakan provokasi pertama dalam sekitar dua bulan, terjadi sekitar dua pekan sebelum Presiden terpilih AS, Donald Trump, dilantik pada 20 Januari.
Peluncuran tersebut juga terjadi di tengah kekacauan politik di Korea Selatan yang dipicu oleh kegagalan Presiden Yoon Suk Yeol dalam menerapkan darurat militer pada bulan lalu dan pemakzulan dirinya oleh Majelis Nasional.
Rudal hipersonik adalah salah satu senjata canggih yang dijanjikan Kim Jong-un untuk dikembangkan dalam kongres partai utama pada 2021, bersama kapal selam bertenaga nuklir, satelit mata-mata, dan rudal balistik antarbenua berbahan bakar padat.
Dalam pertemuan akhir tahun, Kim mengatakan bahwa negaranya akan menjalankan strategi "pembalasan paling keras" terhadap AS dan menuduh bahwa kerja sama militer antara Korea Selatan, AS, dan Jepang telah berkembang menjadi "blok militer untuk agresi." (ant/dil/jpnn)
Korea Utara pada Selasa (7/1) mengumumkan bahwa pihaknya berhasil melakukan uji coba rudal balistik jarak menengah (IRBM) baru
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif
- 179 Orang Tewas dalam Kecelakaan Pesawat di Korsel
- Kemlu Pastikan Tak Ada WNI Jadi Korban Kecelakaan Pesawat Jeju Air di Korsel
- 28 Tewas dalam Kecelakaan Pesawat di Korsel, Kemenlu: Tak Ada Penumpang WNI
- Geledah Kantor Presiden, Polisi Korsel Cari Bukti Pengkhianatan
- Mantan Menhan Ini Mencoba Bunuh Diri
- Korsel Memanas, Presiden Yoon Suk Yeol Dicekal Anak Buahnya Sendiri