Korsel Dilanda Banjir Terdahsyat, Begini Kondisi WNI di Sana

Menurut kantor berita Yonhap, banjir itu disebabkan curah hujan tertinggi dalam 80 tahun terakhir.
Banjir merendam rumah warga, kendaraan, bangunan dan stasiun kereta bawah tanah, kata para pejabat Korsel pada Selasa.
Bagian selatan Seoul, kota pelabuhan barat Incheon dan Provinsi Gyeonggi yang mengelilingi Seoul menerima hujan lebat lebih dari 100 milimeter per jam Senin (8/8/2022) malam.
Sementara itu, curah hujan per jam di distrik Dongjak Seoul melebihi 141,5 mm pada satu titik, curah hujan tertinggi per jam sejak 1942, menurut Badan Meteorologi Korea (KMA).
KMA memperkirakan curah hujan hingga 300 mm per jam akan turun di wilayah ibu kota hingga Kamis. Provinsi Gyeonggi diperkirakan akan mengalami hujan lebat lebih dari 350 mm per jam.
Pemerintah mencatat bahwa hujan lebat menyebabkan lima orang tewas dan empat lainnya hilang di Seoul, sementara di Provinsi Gyeonggi, tiga orang tewas dan dua lainnya hilang.
Sembilan orang mengalami luka-luka di Provinsi Gyeonggi dan 391 orang dari 230 rumah tangga di daerah ibu kota kehilangan tempat tinggal dan mengungsi di sekolah dan fasilitas umum lainnya. (ant/dil/jpnn)
Berdasarkan data KBRI Seoul, tercatat 36.399 orang WNI yang menetap di Korea Selatan (Korsel)
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif
- Shin Tae Yong Ditunjuk Menjadi Waketum Federasi Sepak Bola Korsel
- Laga Perdana Piala Asia U-17, Timnas Indonesia Tidak Gentar Lawan Korea Selatan
- Dunia Hari Ini: Kebakaran Hutan di Korea Selatan, 24 Nyawa Melayang
- FIBA Asia Cup 2025 Qualifiers: Laga Indonesia Vs Korsel Ditonton Menpora Dito
- Maya Septha Lakukan Operasi Wajah di Korea, Sebegini Biaya yang Dihabiskan
- Produk UMKM Binaan Bea Cukai Purwokerto Sukses Menembus Pasar Korea Selatan