Korsel Ingin Korut Minta Maaf
Selasa, 08 September 2009 – 16:42 WIB
SEOUL - Pelepasan air bendungan yang dilakukan pemerintah Korut secara tiba-tiba, Minggu (6/9) pagi waktu setempat, yang menimbulkan banjir dadakan di wilayah Korsel, masih berbuntut panjang. Penjelasan yang sudah disampaikan pihak Korut atas peristiwa yang memakan korban tewas setidaknya tiga warga Korsel itu, dianggap tak memuaskan dan Korsel berharap negara tetangganya itu meminta maaf secara resmi. Desakan untuk permohonan maaf resmi itu sekaligus mengindikasikan sikap keras yang tetap ingin ditunjukkan pemerintahan Presiden Lee Myung-bak terhadap Pyongyang, kendati pihak Korut belum lama ini sempat menunjukkan sikap ingin berbaikan. Myung-bak sendiri tengah berada di bawah tekanan untuk meminta penjelasan lengkap dari Korut atas peristiwa itu, namun dengan desakan permohonan maaf yang dipastikan bakal 'mencoreng muka' pemerintahan komunis Korut - jika dipenuhi - itu, Korsel tampaknya siap berada dalam posisi 'saling tegang' lagi dengan tetangganya.
"Kami meminta agar pejabat pemerintah yang bertanggung jawab di Utara (Korut) memberikan penjelasan lebih rinci, serta sebuah ungkapan permohonan maaf karena telah menyebabkan tewasnya warga sipil kami," ungkap Chun Hae-sung, juru bicara Kementerian Unifikasi Korsel, dalam pernyataannya seperti yang dikutip New York Times, Selasa (8/9) siang.
Sejumlah besar air dari Bendungan Hwanggang, yang berlokasi 26 mil dari perbatasan Korsel, memang tiba-tiba saja dilepas oleh pihak Korut tanpa peringatan pada hari Minggu (6/9) pagi. Banjir yang diakibatkannya, disebutkan telah menghanyutkan setidaknya enam warga Korsel yang sedang berkemah dan memancing di sungai yang menjadi jalur tumpahan air bendungan itu. Senin (7/9), tiga mayat dari para korban itu pun akhirnya ditemukan.
Baca Juga:
SEOUL - Pelepasan air bendungan yang dilakukan pemerintah Korut secara tiba-tiba, Minggu (6/9) pagi waktu setempat, yang menimbulkan banjir dadakan
BERITA TERKAIT
- PPI Munich Gelar Sports and Culinary Festival Perdana di Munich
- Terima Kekalahan, Kamala Harris Berharap Amerika Tak Menuju Era Kegelapan
- Donald Trump jadi Presiden AS Alamat Bahaya Buat Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
- Invasi Rusia Makin Brutal, Pengamat Soroti Penderitaan Warga Sipil Ukraina
- Donald Trump Menang, Israel Bakal Makin Brutal di Timur Tengah
- Dipastikan Menang Pilpres, Donald Trump Berjanji Akan Menyembuhkan Amerika