Korsel Rombak Petinggi Militer
Kamis, 24 Juni 2010 – 12:31 WIB
SEOUL - Insiden tenggelamnya kapal Cheonan di Laut Kuning pada 26 Maret lalu memaksa pemerintah Korea Selatan (Korsel) merombak jajaran petinggi militernya. Kemarin (23/6) Presiden Lee Myung-bak memutasi 27 pejabat senior militer di tubuh angkatan darat (AD). Kemarin 19 pejabat AD dan delapan pejabat angkatan laut (AL) dipromosikan menjadi petinggi penting militer Korsel. Sayang, Kemenhan masih merahasiakan identitas mereka. "Yang pasti, tidak ada seorang pun di antara mereka yang masuk daftar pejabat militer yang dikritik pemerintah terkait dengan insiden Cheonan," lanjut Kemenhan seperti dilansir Agence France-Presse.
Konon, perombakan itu dilakukan karena Lee menganggap militer Korsel terlalu lembek dalam mereaksi peristiwa yang memantik ketegangan dua Korea tersebut. Padahal, investigasi tim multinasional jelas mengarah pada keterlibatan militer Korea Utara (Korut). "Pekan lalu pemerintah merombak empat pemimpin militer, termasuk kepala staf gabungan," terang Kementerian Pertahanan (Kemenhan) secara tertulis.
Baca Juga:
Selain kepala staf gabungan, pemangku tiga jabatan penting lainnya berubah. Dua di antaranya adalah jabatan kepala Komando Keamanan Pertahanan (unit intelijen militer) dan kepala Korps Marinir. Dalam perombakan pertama pekan lalu itu, Letjen Bae Deag-sig ditunjuk sebagai kepala Komando Keamanan Pertahanan. Sedangkan Letjen Yoo Nak-jun menjadi pimpinan Korps Marinir.
Baca Juga:
SEOUL - Insiden tenggelamnya kapal Cheonan di Laut Kuning pada 26 Maret lalu memaksa pemerintah Korea Selatan (Korsel) merombak jajaran petinggi
BERITA TERKAIT
- Ukraina & Suriah Perkuat Hubungan Diplomasi Kemanusiaan di Tengah Invasi Rusia
- Gencatan Senjata Tak Berpengaruh, Tentara Israel Tetap Lakukan Pelanggaran di Lebanon
- Arab Saudi Janjikan Pelayanan Kelas Dunia untuk Jemaah Haji & Umrah
- Korsel Diguncang Skandal Politik, Korut Pamer Rudal Hipersonik
- Jerman dan Amerika Diguncang Aksi Teror, Prancis Panik
- Iran Izinkan Anak 14 Tahun Jalani Operasi Plastik demi Kecantikan