Korsel Sudah Kewalahan, Penyebaran COVID-19 Tak Pernah Secepat Ini
jpnn.com, SEOUL - Kasus harian COVID-19 Korea Selatan (Korsel) mencapai 7.000 lebih untuk pertama kalinya, sehingga membuat rumah sakit kewalahan akibat lonjakan kematian dan kasus parah, kata Perdana Menteri Kim Boo-kyum pada Rabu.
Infeksi di Korea Selatan meroket pada Desember ini setelah pemerintah mulai melonggarkan pembatasan di bawah skema "hidup berdampingan dengan COVID-19" pada November.
Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Korea (KDCA) melaporkan 7.175 kasus dan 63 kematian COVID-19 pada Selasa. Rumah sakit saat ini merawat rekor 840 pasien kritis dan pasien dengan penyakit serius.
Pemerintah akan menerjunkan personel tambahan untuk memantau pasien yang dirawat di rumah sekaligus meningkatkan sistem pemindahan darurat ke rumah sakit bagi orang-orang yang mengalami gejala parah, kata Kim saat rapat penanggulangan COVID-19.
Selain rumah sakit besar, klinik swasta juga akan merawat pasien COVID-19.
Kim mendesak kaum lansia agar mendapatkan vaksin booster sebab lebih dari 35 persen kasus ditemukan pada orang-orang berusia 60 tahun ke atas, yang menyumbang 84 persen kasus parah.
Ia juga mendesak para remaja agar disuntik vaksin.
Korsel telah mengonfirmasi 38 kasus varian Omicron.
Infeksi COVID-19 di Korea Selatan (Korsel) meroket pada Desember ini setelah pemerintah mulai melonggarkan pembatasan
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya
- Lepas 429 PMI ke Korsel, Kepala BP2MI: Saya Titip Jaga Negara Ini
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan
- Kembangkan Konten Kreatif, Adhya Group Gandeng Perusahaan Korsel
- Korupsi Insentif Nakes RSUD Palabuhanratu, Polda Jabar Tangkap 3 Tersangka Baru
- Timur Tengah Makin Mengerikan, Presiden Korsel Perintahkan Pengerahan Pesawat Militer