Korupsi, Alat Saling Hantam Parpol
Gara-gara Tak Ada Aturan Pendanaan Kampanye
Jumat, 06 Juli 2012 – 09:25 WIB
Pernyataan SBY itu seolah terjustifikasi oleh ditetapkannya Zulkarnaen Djabar, anggota Komisi VIII DPR dari Fraksi Partai Golkar, sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi pengadaan Alquran. "Jadi, seperti saling menyandera. Tiba-tiba muncul kasus Zulkarnaen Djabar. Padahal, kasus ini sudah ada sejak lama," kata anggota komisi III itu.
Ruhut Sitompul yang juga duduk di Komisi III DPR berpandangan sama. "Sandera-menyandera itu jujur saja ada," ungkapnya. "Aku nggak buka kau, tapi kau juga jangan buka aku," imbuh Ruhut. Menurut dia, fenomena politik saling sandera semacam itu tidak baik. "Dalam berpolitik itu tetap ada etikanya," tegasnya.
Tapi, anggota Fraksi Partai Golkar Nudirman Munir tidak sependapat. "Baik Fraksi Partai Golkar maupun Partai Golkar tidak merasa atau pernah melakukan sandera-menyandera. Kalau memang ada yang melakukan (korupsi), ya harus ditindak," tegasnya. Menurut dia, korupsi itu sepenuhnya tanggung jawab individu masing-masing anggota dewan. (pri/c3/agm)
JAKARTA - Lingkaran setan kasus korupsi yang melibatkan elite politik tidak akan bisa diputus tanpa mereformasi sistem pendanaan partai. Tanpa adanya
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Terima Aspirasi Aliansi Pejuang Seleksi CPNS 2024, Paul Finsen Mayor Berharap Prabowo Turun Tangan
- Heru B. Wasesa dan Tim Gali Fakta Sejarah Nusantara dari Perspektif Eropa
- BPKP Usulkan Rancangan Kebijakan MRPN Lingkup Pemerintah Daerah
- Eks Tim Mawar Kenang Presiden Prabowo yang Rela Korbankan Diri demi TNI
- Polsek Tambusai Utara Ajak Warga di Desa Tanjung Medan Ciptakan Pilkada Damai
- AQUA dan DMI Berangkatkan Umrah bagi Khadimatul Masjid dari Enam Provinsi