Korupsi Bayangi Kemajuan Tiongkok

Korupsi Bayangi Kemajuan Tiongkok
Korupsi Bayangi Kemajuan Tiongkok
BEIJING – Rupanya, korupsi tidak hanya menjadi budaya di Indonesia saja. Di berbagai negara, praktik ini juga cukup banyak terjadi. Tak terkecuali para pejabat pemerintah Tiongkok. Sejak kecil, tentu kita semua cukup karib dengan ungkapan, “Tuntutlah ilmu sampai ke negeri Tiongkok.” Betapapun, tidak semua hal yang terjadi di Negeri Panda itu lantas bisa ditiru mentah-mentah. Sebab, banyak pula hal-hal yang patut dipelajari dan dipilah lagi.

Menurut perkiraan Li Chengyan dari Institut Riset Antikorupsi Peking University, sejauh ini, jumlah pejabat pemerintah yang korupsi dilaporkan sudah menyentuh angka 10 ribu orang. Dari jumlah pelaku tindak kriminal kerah putih (white collar crime) tersebut, kerugian Tiongkok diperkirakan mencapai USD 100 miliar (setara Rp 1.085 triliun). Tentu, dana berjumlah fantastis tersebut adalah uang rakyat.

Di antara sederetan pejabat pemerintah yang terseret kasus korupsi ini adalah Yang Xianghong, seorang pejabat Partai Komunis Tiongkok (CCP). Yang dituding melakukan korupsi setelah menghilang saat sekelompok pejabat Tiongkok berkunjung ke Paris, Prancis. Saat itu, dia dilaporkan menghilang sebentar  untuk mengunjungi saudara perempuannya.

Namun, saat kembali ke rombongan, kehadirannya itu justru menimbulkan berbagai reaksi dan spekulasi. Berbagai media setempat pun ramai memberitakannya. Media-media tadi menyebut dialah pejabat terakhir yang “kabur” dan tersandung tuduhan korupsi. Bila terbukti, berarti Yang menambah daftar panjang pejabat pemerintah Tiongkok yang korupsi. Pejabat lain yang tersangkut skandal korupsi adalah Liu Zhihua. Mantan walikota Beijing ini dicopot dari jabatannya pada 2006 karena tuduhan korupsi sebesar USD 1.020.000 (setara Rp 10,76 miliar). Karena perbuatannya itu, dia divonis hukuman mati.

BEIJING – Rupanya, korupsi tidak hanya menjadi budaya di Indonesia saja. Di berbagai negara, praktik ini juga cukup banyak terjadi. Tak terkecuali

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News