Korupsi Bayangi Kemajuan Tiongkok
Jumat, 07 November 2008 – 01:45 WIB
Dengan demikian, rupanya pemerintah juga sangat menyadari bahwa masalah korupsi yang dilakukan para pejabat ini harus diberantas. Apalagi, dengan adanya jumlah pelaku yang terus meningkat. ’’Masalah terus meningkatnya jumlah pejabat ini sangat penting dan harus dicari jalan keluarnya,’’ kata Mao Zhaohui, direktur pengkajian antikorupsi di Renmin University, Beijing.
Memang, selama ini korupsi seolah menjadi bahaya laten. Apalagi, korupsi dapat terjadi di semua tingkat pemerintahan. Bagi Partai Komunis, masalah ini dianggap sangat mendasar dan harus dibabat habis. Karenanya, partai terbesar Tiongkok tersebut sangat berang saat tahu ada pejabatnya yang sengaja mengorupsi bantuan material untuk pembangunan konstruksi sekolah.
Presiden Hu Jintao pun berulang kali menyatakan agar korupsi diperangi. Dan perang itu merupakan prioritas yang harus dilakukan pemerintah. Hu juga mengharapkan agar pengadilan menjatuhkan hukuman maksimal bagi semua pejabat yang melakukannya. Ancaman hukuman maksimal itu bukan hanya isapan jempol. Salah satu contohnya, telah diterapkan terhadap mantan Kepala Food and Drug Administration (BPOM) Tiongkok, Zheng Xiaoyu. Zheng divonis bersalah melakukan korupsi saat menyetujui pengadaan obat-obatan baru. Tahun lalu, dia dieksekusi.
Dan meskipun contoh nyata pemberlakuan hukuman berat telah ada, tetap tidak menyurutkan fenomena tersebut. Pekan ini, Wakil Ketua Mahkamah Agung dan Kepala Komite Anggaran Parlemen dipecat karena melakukan korupsi. Ini membuktikan bahwa korupsi juga bisa terjadi di level pemerintahan paling tinggi sekalipun.
BEIJING – Rupanya, korupsi tidak hanya menjadi budaya di Indonesia saja. Di berbagai negara, praktik ini juga cukup banyak terjadi. Tak terkecuali
BERITA TERKAIT
- Setelah Bunuh Nasrallah, Israel Retas ATC Bandara Beirut demi Lumpuhkan Hizbullah
- Israel Bunuh Bos Hizbullah, Pemimpin Tertinggi Iran Diungsikan ke Lokasi Rahasia
- Hizbullah Bikin Israel Murka, Puluhan Ribu Warga Lebanon Terpaksa Mengungsi
- Pengumuman untuk Seluruh WNI: Jangan Bepergian ke Lebanon, Iran dan Israel
- Emmanuel Macron Sebut Uni Eropa Perlu Mempertimbangkan Kembali Hubungan dengan Rusia
- Biden dan Kishida Bahas Aliansi Militer untuk Hadapi Ancaman China