Korupsi Dana Desa Bukan Karena Aparatur Banyak Lulusan SD dan SMP
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo menilai, aparatur desa yang kebanyakan lulusan SD dan SMP bukan menjadi alasan terjadinya korupsi dalam penyaluran dana desa.
Karena korupsi juga sangat bisa dilakukan oleh oknum-oknum lulusan perguruan tinggi.
Menurut mantan Sekjen DPP PDI Perjuangan tersebut, yang penting saat ini kualitas aparatur desa terus ditingkatkan, agar mampu mengelola dengan baik dana desa yang jumlahnya hingga miliaran rupiah setiap tahun.
"Jadi kuncinya peningkatan kualitas agar mampu mengorganisir, mampu bekerja dengan baik. Soal masih ada satu dua kasus, itu saya kira lebih pada mentalitas. Karena tak hanya perangkat desa, pejabat tinggi juga bisa (terjerat kasus korupsi,red)," ujar Tjahjo di Jakarta, Kamis (10/8).
Selain peningkatan kualitas, pemerintah, kata mantan anggota DPR ini, juga akan berupaya meningkatkan peran inspektorat untuk mengawasi penggunaan dana desa.
"Sudah matang sudah digodok dengan BPKP dan KPK. Sudah selesai, kira-kira satu bulan lalu dibahas di kantor KPK. Nanti akan kita lihat modelnya seperti apa. Agar tidak seperti kasus Pamekasan, inspektorat yang mengawasi malah justru terlibat korupsi berjamaah," pungkas Tjahjo.(gir/jpnn)
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo menilai, aparatur desa yang kebanyakan lulusan SD dan SMP bukan menjadi alasan terjadinya korupsi dalam
Redaktur & Reporter : Ken Girsang
- Jadi Tersangka Korupsi Dana Desa, Oknum Kades di Jember Ditahan Polisi
- BPMK Lanny Jaya Diduga Potong Dana Rp 100 juta dari 354 Kampung
- Kades Tanjung Medang Korupsi Dana Desa, Kerugian Negara Capai Ratusan Juta
- Eks Pejabat Padangsidimpuan Tersangka Korupsi Ini Masih Buron
- Kejari Tegal Tetapkan Mantan Kades Lebakgowah Tersangka Korupsi Dana Desa
- Korupsi Dana Desa, Kades Mahanggin OKU Selatan Ditetapkan Jadi Tersangka