Korupsi di Eropa Diyakini Makin Menggila
jpnn.com - LONDON - Lebih dari tiga per empat warga Uni Eropa (UE) yakin korupsi tersebar luas di negara-negara bagian benua biru itu. Ini menyusul temuan Badan Eksekutif UE tentang korupsi yang telah menyentuh banyak bagian dari kehidupan sehari-hari di negara-negara Eropa, mulai dari pengadaan kontrak di pemerintahan hingga pembiayaan partai politik.
Tingkat korupsi di Eropa ternyata sangat besar dan diperkirakan menyebabkan kerugian atas perekonomian Uni Eropa sekitar 120 miliar euro setiap tahunnya atau sekitar 1.920 triliun per tahun.
Anggota Komisi Uni Eropa, Cecilia Malmstroem dalam tulisannya di surat kabar Swedia, Goeteborgs-Posten menyebut korupsi telah mengikis kepercayaan dalam demokrasi dan menguras sumber daya dari pereknomian. Laporan itu didasarkan pada survei korupsi di 28 negara anggota Uni Eropa. Empat dari 10 pengusaha yang ikut survei itu menggambarkan korupsi sebagai salah satu halangan untuk berbisnis di Eropa.
"Tingginya masalah di Eropa membuat kita prihatin walau Swedia merupakan satu dari beberapa negara dengan masalah terkecil," tulis Malmstroem seperti dilansir BBC, Senin (3/2).
Komisi Eropa mengatakan untuk pertama kalinya menerbitkan laporan seperti itu yang juga berisi saran-saran untuk mengatasi korupsi. Malmstroem mengatakan, di beberapa negara prosedur pembelian oleh pemerintahan amat terbuka untuk penipuan. Sedangkan di negara lainnya, masalah pendanaan yang menjadi masalahnya.
Sementara di sejumlah negara para pasien harus membayar sogokan untuk mendapatkan pengobatan. "Laporan itu menunjukkan dengan jelas tingkat korupsi berbeda dari satu negara anggota ke negara anggota lain, tetapi korupsi terjadi di semua negara anggota. Tidak ada negara yang bebas korupsi," tukas Malmstroem.
Laporan itu disusun berdasarkan persepsi dan pengalaman korupsi yang dialami warga negara dan perusahaan Uni Eropa. Meskipun tidak memeringkat 28 anggota Uni Eropa, laporan tersebut menemukan bahwa persepsi korupsi tertinggi di ada di Yunani, Spanyol, Italia dan Republik Ceko.
Sedikitnya delapan persen warga Eropa mengaku telah mengalami atau menyaksikan korupsi selama 12 bulan terakhir. Sedangkan 40 persen dari perusahaan-perusahaan Uni Eropa menganggap korupsi sebagai masalah dalam berbisnis.
LONDON - Lebih dari tiga per empat warga Uni Eropa (UE) yakin korupsi tersebar luas di negara-negara bagian benua biru itu. Ini menyusul temuan Badan
- Amerika Parkir Rudal Typhon di Filipina, Bikin China Ketar-ketir
- Kang TB Sodorkan 4 Catatan Kritis soal Joint Statement Maritime RI-Tiongkok
- Temui Para Taipan Tiongkok, Prabowo Amankan Investasi Rp 156 Triliun
- Ditunjuk Jadi Wakil Ketua Delegasi, Raja Juli Mendampingi Hashim ke Forum COP29
- Prabowo Ingin Berguru dari China Cara Mengatasi Kemiskinan
- Inilah Misi Prabowo ke China, Ada soal Pemberantasan Kemiskinan