Korupsi Kas Daerah Pasuruan Rp 33 M
Kabag dan Mantan Kabag Pasuruan Jadi Tersangka
Sabtu, 20 September 2008 – 11:26 WIB

Korupsi Kas Daerah Pasuruan Rp 33 M
JAKARTA - Satu lagi kasus korupsi di Jawa Timur disidik Kejaksaan Agung (Kejagung). Setelah perkara pengadaan lapangan terbang (lapter) di Banyuwangi, kali ini giliran dugaan penyalahgunaan dana pada kas daerah (kasda) Kabupaten Pasuruan Rp 33 miliar yang menjadi pekerjaaan penyidik di Gedung Bundar. Penyidikan dimulai dengan menetapkan dua orang tersangka. ''Mereka yang melakukan adalah Kabag Keuangan,'' jelas Marwan. Dua orang tersangka itu adalah Indra Kusuma yang menjabat Kabag Keuangan Pemkab Pasuruan 2001-2006 dan Totok Setyo Susilo, Kabag Keuangan 2007-sekarang. Hingga kini, dua orang tersebut belum ditahan.
"Itu dana APBD yang disalahgunakan untuk pilkada, untuk tim sukses pemilihan bupati,'' kata Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (JAM Pidsus) Marwan Effendy di Kejagung Jumat (19/9). Untuk anggaran daerah 2006, diperkirakan jumlahnya Rp 33 miliar. ''Yang 2004-2005 masih kami lacak,'' imbuhnya.
Baca Juga:
Marwan mengungkapkan, pihaknya telah memulai penyidikan kasus tersebut berdasar Sprint 48/F.2/Fd.1/09/2008 yang dikeluarkan 19 September. Penyidikan dilaksanakan satuan khusus penanganan tindak pidana korupsi yang diketuai Muhammad Anwar.
Baca Juga:
JAKARTA - Satu lagi kasus korupsi di Jawa Timur disidik Kejaksaan Agung (Kejagung). Setelah perkara pengadaan lapangan terbang (lapter) di Banyuwangi,
BERITA TERKAIT
- Gus Ipul Yakin DTSEN Bisa Percepat Penurunan Kemiskinan
- KPK Sinyalir Uang Jutaan Dolar dari Izin Tambang era Rita Mengalir ke Japto dan Ahmad Ali
- Kubu Ted Sieong Pertanyakan Motif Jaksa Tak Hadirkan Nama-nama Dalam BAP
- KPK Sinyalir Satori dan Heri Gunawan Selewengkan Dana CSR BI Lewat Yayasan
- KPK Telusuri Aset Wali Kota Semarang Hevearita, Potensi Penyitaan Menguat
- Pemerintah Tekankan Kebijakan Kontrol GGL, Cegah Risiko Penyakit Kardiovaskular