Korupsi Lebih Sadis dibanding Pembunuhan Berencana
Senin, 24 September 2012 – 18:28 WIB
![Korupsi Lebih Sadis dibanding Pembunuhan Berencana](https://cloud.jpnn.com/photo/image_not_found.jpg)
Korupsi Lebih Sadis dibanding Pembunuhan Berencana
JAKARTA - Pakar hukum Pidana dari Universitas Indonesia (UI), Akhiar Salmi mengatakan, vonis hukuman mati bagi terpidana korupsi tidak bertentangan dengan Pancasila. Alasannya, tindakan para koruptor itu jelas-jelas bertentangan dengan Pancasila.
"Hukuman mati bagi terpidana koruptor tidak bertentangan dengan Pancasila karena tindak pidana korupsi itu dilakukan oleh orang-orang yang pada dasarnya tidak berprikemanusiaan, berkeadilan dan jauh dari Sila Ketuhanan Yang Maha Esa serta tidak beradab," kata Akhiar Salmi, dalam Dialog Pilar Negara bertema 'Penegakan Hukum Terhadap Koruptor', di gedung Nusantara IV, komplek Parlemen, Senayan Jakarta, Senin (24/9).
Menurut Akhiar Salmi, tindak korupsi terjadi karena adanya keinginan dari penyelenggara negara untuk hidup hedonis dan bermewah-mewah. "Tapi kalau hukuman mati diberlakkan bagi koruptor, pastilah semua penyelenggara takut untuk korupsi," tegasnya.
Dikatakannya, prilaku korupsi lebih sadis ketimbang tindak kejahatan pembunuhan yang direncanakan karena hanya maksimal akan mematikan satu keluarga saja. Tapi kalau korupsi, akan berdampak kesengsaraan terhadap banyak warga negara.
JAKARTA - Pakar hukum Pidana dari Universitas Indonesia (UI), Akhiar Salmi mengatakan, vonis hukuman mati bagi terpidana korupsi tidak bertentangan
BERITA TERKAIT
- Cari Alat Bukti untuk Tetapkan Tersangka, Bareskrim Polri Geledah Satker Kementerian ESDM
- Pesan Penting Wamenaker Afriansyah Noor Saat Menutup Raker Itjen Kemnaker di Bogor
- Polisi Ungkap Dua Tersangka Baru Kerusuhan Konser Musik di Tangerang, Ini Perannya
- Kunjungi SITC di Shanghai, Menaker Ida Fauziyah Ungkap Sejumlah Potensi Kerja Sama
- Kasus Brigadir F Punya 81 Gram Sabu-Sabu, Irjen Djoko Tak Pandang Bulu
- Kolaborasi Bicara Udara dan BRIN dalam Penanganan Polusi