Korupsi Marak, KPK Diminta Gandeng Polri
Senin, 17 Oktober 2011 – 11:52 WIB
JAKARTA - Korupsi di negeri ini masih marak dan nyaris terjadi di setiap lini. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) jika bekerja sendiri juga dinilai tak akan mampu memberantasnya. Maka KPK didesak untuk menggandeng instansi penegak hukum lainnya, salah satunya adalah Kepolisian.
"Dengan masih maraknya korupsi, mau tidak mau KPK harus menggandeng atau mendorong Polri agar bisa lebih agresif dalam pemberantasan korupsi," tegas Ketua Presidium Indonesian Police Watch (IPW) yang juga Deklarator Komite Pengawas KPK, Neta S. Pane, Senin (17/10), di Jakarta.
Baca Juga:
Neta menjelaskan, jumlah kasus korupsi meningkat drastis. Data semester I 2010 menunjukkan jumlah korupsi sebanyak 176 kasus dan mengalami kenaikan menjadi 272 kasus di semester II.
Neta menegaskan, upaya menggandeng Polri harus menjadi prioritas KPK, mengingat makin meluasnya aksi korupsi yang tidak mampu dibendung oleh lembaga anti korupsi itu. Sedangkan Polri sendiri diharapkan Neta, segera membenahi Direktorat Tipikornya. "Dan menetapkan pemberantasan korupsi sebagai prioritas Polri ke depan," tegasnya. Sehingga, lanjut dia, Polri bisa bersinergi dengan KPK untuk bersama-sama memberantas korupsi.
JAKARTA - Korupsi di negeri ini masih marak dan nyaris terjadi di setiap lini. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) jika bekerja sendiri juga dinilai
BERITA TERKAIT
- Imigrasi Bekasi Audiensi dengan Dinkes Untuk Tingkatkan Pelayanan ke Masyarakat
- Anggota DPD RI Lia Istifhama Usulkan Lima Perbaikan untuk Program MBG Saat Raker Bersama Badan Gizi Nasional
- Usulan Formasi Tambahan PPPK 2024 Minim, Honorer Diangkat Paruh Waktu
- Tak Pernah Menikmati Pendapatan, tetapi EMA Tanggung Beban Pajak yang Tidak Logis
- Musyawarah Pleno Berjalan Lancar, PW Hima Persis Kepri Apresiasi PP Hima Persis dan Panlok Hima Persis DIY
- Sidang Kabinet 3 Bulan Kerja, Prabowo Puji Kinerja Para Menterinya