Korupsi Merajalela, Bamsoet Dorong Pendidikan Pancasila Diajarkan Kembali

Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila ini menerangkan tingginya angka penetrasi internet juga tidak diimbangi dengan tingkat 'keadaban' yang memadai.
Hasil riset Digital Civility Index yang dirilis tahun 2021, menyebutkan etika dan tingkat keadaban warganet di Indonesia semakin rendah.
"Indonesia berada di peringkat ke-29 dari 32 negara yang disurvei. Faktor yang memperburuk skor Digital Civility Index Indonesia adalah berita bohong (hoaks) dan penipuan di internet (sebesar 47 persen), ujaran kebencian (27 persen), serta diskriminasi (13 persen)," sebutnya.
Menurut Bamsoet, lebih buruk lagi tingginya tingkat penetrasi internet juga berbanding lurus dengan peningkatan kejahatan siber.
Sebagai perbandingan, pada periode Januari hingga Agustus 2019, jumlah serangan siber di Indonesia mencapai 39,3 juta. Sedangkan pada periode Januari hingga Agustus 2021, naik drastis menjadi hampir 190 juta serangan siber.
"Artinya, pada masa pandemi Covid-19, kejahatan siber naik lebih dari 4 kali lipat," pungkas Bamsoet. (mrk/jpnn)
Ketua MPR Bambang Soesatyo atau Bamsoet mendorong agar pendidikan Pancasila diajarkan kembali mulai tingkat SD hingga perguruan tinggi.
Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi
- Waka MPR Dorong Pemda Proaktif Sosialisasikan Persyaratan SPMB 2025 Secara Masif
- Waka MPR Sebut Inisiatif Putra Prabowo Temui Megawati Meneduhkan Dinamika Politik
- GMSK Dukung KPK Dalami Keterlibatan Febrie Diansyah di Kasus TPPU SYL
- Johan Rosihan PKS: Idulfitri jadi Momentum Membangun Negeri dengan Akhlak
- Waka MPR: Jadikan Momentum Idulfitri untuk Memperkokoh Nilai-Nilai Persatuan Bangsa
- Waka MPR Eddy Soeparno Tekankan Transisi Harus Menguatkan Ketahanan Energi Nasional