Korupsi Proyek PLTA, Mantan Gubernur Papua Dijebloskan ke Penjara
jpnn.com - JAKARTA - Majelis Hakim Pengadilan Tipikor Jakarta menyatakan mantan Gubernur Papua Barnabas Suebu bersalah melakukan tindak pidana korupsi dalam pengadaan detail engineering design (DED) PLTA Sungai Urumuka dan Sungai Mamberamo.
Atas perbuatannya itu, Majelis menjebloskan Barnabas ke penjara untuk masa waktu 4 tahun 6 bulan. Mantan calon anggota legislatif dari Partai NasDem itu juga dihukum denda Rp 150 juta subsider 3 bulan kurungan.
"Terdakwa terbukti secara sah dan meyakini melakukan tindak pidana korupsi dalam pengadaan proyek Detail Engineering Design (DED) PLTA Sungai Urumuka dan sungai Mamberamo," kata Ketua Majelis Hakim Tito Suhud saat membacakan nota putusan di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (19/11).
Menurut Majelis, Barnabas mengarahkan agar pengerjaan DED dilakukan PT Konsultasi Pembangunan Irian Jaya (KPIJ). Padahal perusahaan yang sebagian besar sahamnya dimiliki Barnabas itu tidak memiliki kemampuan untuk melakukan DED. Akibatnya, keuangan negara dirugikan sebesar Rp 43,36 miliar.
Putusan ini lebih ringan dari tuntutan Jaksa KPK yang menginginkan Barnabas dihukum 7 tahun 6 bulan penjara dan pidana denda Rp 200 juta, subsider 6 bulan kurungan. Hal yang meringankan bagi Barnabas adalah jasa-jasanya mengabi kepada negara sebagai gubernur Papua.
"Kemudian, terdakwa memperbaiki laporan keuangannya sebagaimana arahan BPK," ujar hakim. (dil/jpnn)
JAKARTA - Majelis Hakim Pengadilan Tipikor Jakarta menyatakan mantan Gubernur Papua Barnabas Suebu bersalah melakukan tindak pidana korupsi dalam
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pra MLB NU Soroti Jabatan Gus Ipul di PBNU
- BNN Jaksel Gencarkan Pencegahan Narkoba Menjelang Nataru
- Otto Hasibuan: Wadah Tunggal Masih jadi Tantangan bagi Peradi
- Mendes Yandri Ajak Kader Muhammadiyah Bersinergi Memajukan Seluruh Desa di Indonesia
- PBH Peradi: Penerima Probono Bukan Hanya Warga Miskin
- Rayakan Natal, Bank Mandiri Bagikan Lebih 2 Ribu Paket Bantuan di Seluruh Indonesia