Koruptor dan Konglomerat Hitam Bakal Hadang Prabowo
jpnn.com - JAKARTA - Sekretaris Jendral (Sekjend) Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (Prodem), Andrianto, menyatakan, para mafia dan konglomerat hitam akan mencoba menjegal Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 mendatang. Sebab, Prabowo sedang gencar-gencarnya menyuarakan gerakan antikorupsi yang kerap melibatkan pejabat negara.
"Soal jegal menjegal sudah pasti, terutama para konglomerat hitam yang berbisnis tidak taat aturan yang terbiasa dengan korupsi, kolusi dan nepotisme," kata Andrianto, Senin (2/9).
Menurut Andrianto, Prabowo memiliki visi yang nasionalistik. Hal ini tidak terlepas dari latar belakangnya yang berasal dari keluarga pejuang. Andrianto pun yakin sikap nasionalis Prabowo itu akan digunakan dalam menyikat korupsi dan konglomerat hitam. "Prabowo akan berantas praktek KKN maupun menasionalisasi bisnis yang merugikan bangsa," katanya.
Andrianto menambahkan, posisi Prabowo saat ini diuntungkan karena partainya tidak bergabung dengan penguasa. Selain itu, lanjut dia, Prabowo juga memiliki rekam jejak bersih.
"Karena Prabowo berlatar keluarga berkecukupan. Prabowo ini, bertipe solidarity makers yang cocok denga trend tantangan kedepan menghadapi era globalisasi," kata Andrianto.
Sementara itu, anggota Dewan Pembina Partai Gerindra Martin Hutabarat menyatakan, apabila Prabowo terpilih sebagai presiden, maka mantan Danjen Kopassus ituakan membangun sinergi luar biasa antara pemerintah dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). "Para koruptor pasti tidak senang dengan strategi Prabowo. Yang mau lemahkan KPK pasti berusaha jegal Prabowo," kata Martin. (gil/jpnn)
JAKARTA - Sekretaris Jendral (Sekjend) Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (Prodem), Andrianto, menyatakan, para mafia dan konglomerat hitam akan mencoba
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pertamina Patra Niaga Uji Penggunaan Bioethanol E10 Bersama Toyota dan TRAC
- Polisi yang Ditembak Mati Rekan Sendiri Dapat Kenaikan Pangkat Anumerta dari Kapolri
- Sekte Indonesia Emas Dideklarasikan Untuk Mewujudkan Perubahan Sosial
- PFM Tegaskan Ada 15 Kementerian dan 28 Badan Teknis yang Perlu Diawasi
- Unilever Sebut Inklusi, Kesetaraan, dan Keragaman Kunci Bisnis Berkelanjutan
- Kapolri Ajak Pemuda Muhammadiyah Berantas Judi Online & Polarisasi Pilkada Serentak