Koruptor Harus Dibunuh

Koruptor Harus Dibunuh
Rokhmin Dahuri. Foto: Arundono/JPNN
Langkah berikutnya adalah reward dan punishment. Kalau gajinya cukup, tapi lalu korupsi. Saya bilang, koruptor jangan disalatkan, tapi harusnya dibunuh.

Hukuman mati! Tapi ingat, syaratnya pengadilannya adil dulu. Jangan seperti sekarang. Dosalah kita kalau dituduh bersalah tapi ternyata hanya titipan politik kan enggak bisa. Jadi reward dan punishment. Itulah pentingnya Inspektorat Jenderal, BPK, PPATK, BPKP, Kepolisian, Kejaksaan adalah orang yang bersih. Tapi BPK kan dari orang politik juga. Kita tahu sendiri. Kalau Presidennya baik, harusnya milih orang pun yang benar.

Jadi kalau ada orang bersalah dikasih hukuman berat supaya adil, yang baik mendapat promosi. Jadi ya pengawasnya harus orang-orang yang benar. Orang-orang baik dan bener itu masih ada, model pak Abraham dan pak Jokowi. Orang yang percaya akhirat.

Orang baik,  bersih dan jujur harus ada di pemerintahan, dan DPR RI, yang preman disingkirkan. Kalau di Indonesia terbalik. Preman lebih banyak dari yang baik.

Proses rekrutmen juga penting. Jangan saya dari Cirebon, lalu pegawainya Cirebon semua, tapi tidak lihat prestasi dan profesionalisme. Itu satu paket.

LABEL sebagai mantan napi kasus korupsi, ternyata hanya tipis sekali menempel di diri Rokhmin Dahuri. Pria kalem bergelar profesor itu tetap berkiprah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News