Korut Ancam Serang AS Lagi
Pyongyang Bakal Dimasukkan List Pendukung Terorisme
Partai Republik lantas mendesak Obama menjatuhkan sanksi baru terhadap Korut. Gagasan itu sempat memantik amarah Pyongyang. Mereka berjanji tidak tinggal diam bila Washington benar-benar menjatuhkan sanksi baru. Namun, Obama tidak menganggap serangan cyber itu sebagai ancaman perang. Karena itu, pemimpin 53 tahun tersebut akan lebih dulu meninjau.
"Saya rasa, ini tidak berkaitan dengan perang. Menurut saya, ini adalah vandalisme. Vandalisme yang menghabiskan biaya tidak sedikit. Sangat mahal," tegas Obama. Dalam pidato kenegaraannya pada Minggu malam waktu setempat (21/12), politikus Partai Demokrat itu berencana mencantumkan kembali Korut dalam daftar negara-negara pendukung terorisme.
"Kami memiliki kriteria yang sangat jelas untuk bisa memasukkan sebuah negara ke dalam kategori negara pendukung terorisme atau bukan. Kami juga tidak menilai hanya berdasar kabar dari media. Kami akan melakukan peninjauan sistematis tentang ini semua," papar Obama lebih lanjut. Dia berjanji menyikapi serangan cyber tersebut dengan bijaksana dan transparan. (AP/AFP/BBC/hep/c14/ami)
SEOUL - Skandal Sony Pictures mengakibatkan hubungan Korea Utara (Korut) dan Amerika Serikat (AS) kian panas. Sejak Washington menuding Pyongyang
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer