Korut dan Korsel di Ambang Perang Sepiker
Namun dalam konferensi pers berkala, jubir mengatakan bahwa Pyongyang harus menerima akibatnya kalau terus mengambil tindakan yang bertentangan dengan upaya bersama untuk mendorong perdamaian.
Korut mulai mengambil berbagai tindakan baru-baru ini setelah mengecam para pembelot Korea Utara di Korsel yang mengirim selebaran propaganda melintasi perbatasan.
Beberapa kelompok yang dipimpin para pembelot telah secara berkala mengirimkan banyak selebaran, makanan, uang pecahan 1 dolar AS (senilai dengan Rp 14 ribu), radio mini, dan alat USB, yang berisi rekaman tayangan drama dan berita Korea Selatan.
Barang-barang itu biasanya dikirimkan dengan menggunakan balon atau dihanyutkan dalam botol di sungai.
Pemerintah Korsel telah mengambil tindakan hukum untuk menghentikan aksi seperti itu dengan alasan perlu menjaga keselamatan para warga yang tinggal di kota-kota perbatasan dengan Korea Utara.
Namun, perdebatan masih berlangsung soal apakah langkah pemerintah itu merupakan pelanggaran terhadap perlindungan kebebasan menyatakan pendapat.
Media pemerintah Pyongyang mengatakan pada Senin (22/6) bahwa masyarakat Korea Utara yang marah juga telah mempersiapkan diri untuk mengirim balik 12 juta selebaran. (ant/dil/jpnn)
Setelah perang selebaran, Korea Utara (Korut) dan Korea Selatan (Korsel) tampaknya bakal adu propaganda lewat sepiker alias pengeras suara.
Redaktur & Reporter : Adil
- Protes Suara Speaker Karnaval, Mak-mak di Pati Nyaris Diamuk Massa
- Dijegal Alam, Serangan Balon Sampah Korut Gagal Mencapai Target
- PKS Persoalkan SE Menag tentang Penggunaan Pengeras Suara saat Ramadan
- Lebih Nyaman, Mendengarkan Musik Akustik dengan Speaker Kualitas Premium
- Cerita Mpok Alpa Kena Tipu Toko Online, Beli Speaker Rp 5 juta Dikirim Kopi Saset
- HW Peduli Adakan Kegiatan Sosial, Bagikan Kebaikan ke Seluruh Indonesia