Korut dan Korsel Resmikan Gedung Penghubung Gabungan
jpnn.com, KAESONG - Langkah Korea Selatan (Korsel) dan Korea Utara (Korut) menuju perdamaian makin dekat. Kemarin, Jumat (14/9) delegasi dua Korea meresmikan kantor penghubung gabungan di Kaesong, kota perbatasan di sisi Korut.
Ada logo Korea bersatu pada fasad gedung yang akan menjadi markas pembahasan masa depan Korsel dan Korut itu.
Menurut Reuters, Korsel maupun Korut akan menempatkan masing-masing 20 personel di kantor tersebut. Agenda tetap mereka adalah rapat mingguan dengan topik utama mengabadikan perdamaian.
Yakni, merumuskan kesepakatan damai di atas kertas. Selama ini, yang menjadi patokan dua negara terkait berakhirnya Perang Korea hanyalah gencatan senjata.
''Gedung ini akan menjadi saluran komunikasi dua negara selama 24 jam dan 365 hari,'' ujar Menteri Unifikasi Korsel Cho Myoung-gyon kepada Yonhap News Agency. Dia menyebut bangunan bertingkat itu sebagai penanda dimulainya era baru Semenanjung Korea.
Wakil Menteri Unifikasi Korsel Chun Hae-sung didapuk sebagai kepala kantor gabungan tersebut. Dia memegang jabatan itu bersama Wakil Kepala Komite Reunifikasi Perdamaian Korut Jon Jong-su.
Kemarin sejumlah pengusaha menghadiri peresmian gedung tersebut. Sejauh ini, dua Korea belum berencana mengaktifkan kembali kawasan industri tersebut.
''Kalau pertemuan tingkat tinggi ketiga berhasil, mungkin saja kawasan ini hidup kembali,'' ujar Shin Han-yong, pria yang pernah menjadi perwakilan pengusaha Korsel di Kaesong. (bil/c7/hep)
Langkah Korsel dan Korea Utara Korut menuju perdamaian makin dekat. Kemarin, Jumat (14/9) delegasi dua Korea meresmikan kantor penghubung gabungan di Kaesong
Redaktur & Reporter : Adil
- Geledah Kantor Presiden, Polisi Korsel Cari Bukti Pengkhianatan
- Mantan Menhan Ini Mencoba Bunuh Diri
- Korsel Memanas, Presiden Yoon Suk Yeol Dicekal Anak Buahnya Sendiri
- Otak di Balik Darurat Militer, Eks Menhan Korsel Terancam Berurusan dengan Hukum
- Kemlu RI Pastikan WNI di Korsel Tidak Perlu Dievakuasi
- Darurat Militer Gagal, Presiden Korsel Hadapi Pembalasan Oposisi