Krisis Nuklir Korea
Korut Dilarang Berdagang, Asia Bersorak Senang
jpnn.com, SEOUL - Strategi Amerika Serikat (AS) mengubah isi draf resolusi Dewan Keamanan (DK) PBB beberapa jam sebelum voting dihelat terbukti tepat.
Kemarin, Selasa (12/9), dengan suara bulat, DK PBB meloloskan sanksi baru untuk Korea Utara (Korut) yang nekat mengujicobakan bom termonuklir pada 3 September lalu.
Begitu hasil pemungutan suara diumumkan, negara-negara sekutu AS di Asia langsung bersorak.
Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe yakin resolusi yang didukung 15 negara anggota DK PBB tersebut bakal membuat Pyongyang berubah. Dia berharap perubahan itu positif.
”Korut harus menyadari bahwa sikap sembrono mereka mengancam perdamaian masyarakat internasional hanya akan membuahkan lebih banyak sanksi bagi mereka sendiri.” Demikian komentar tertulis Blue House.
Presiden Korea Selatan (Korsel) Moon Jae-in menyebut resolusi ke-9 bagi Korut yang lolos dengan dukungan penuh DK PBB itu sebagai peringatan.
Jika rezim Kim Jong-un nekat melanjutkan ambisi nuklir mereka, menurut dia, Korut akan semakin terisolasi secara diplomatik.
Maka, Moon mengimbau Pyongyang segera menghentikan program nuklir mereka dan kembali ke meja perundingan.
Sanksi terbaru Dewan Keamanan PBB terhadap Korut mendapat sambutan positif
- Toko dari Jepang Nitori Resmi Buka di Lippo Mall Puri
- Kemnaker Dorong Persiapan Tenaga Magang yang Dikirim ke Jepang Lebih Matang
- Geledah Kantor Presiden, Polisi Korsel Cari Bukti Pengkhianatan
- Mantan Menhan Ini Mencoba Bunuh Diri
- Korsel Memanas, Presiden Yoon Suk Yeol Dicekal Anak Buahnya Sendiri
- Eks Menhan Korsel Diinterogasi Atas Dugaan Berkhianat kepada Negara