Korut Kembali Ancam Perang
Senin, 25 Januari 2010 – 00:13 WIB
Juru Bicara Kementerian Pertahanan Korea Selatan, Wong Tae-jae menilai, reaksi Korut tersebut sudah diprediksi sejak awal. Kim Tae-young pernah mengungkapkan hal serupa pada 2008, ketika masih menjabat sebagai Kepala Staf Gabungan Korea Selatan. Saat itu Korea Utara langsung mengancam akan menghancurkan Korsel.
Baca Juga:
Sejumlah analis di Korea Selatan menilai pernyataan mutakhir Korut tersebut mencerminkan intoleransi terhadap ancaman apapun yang dianggap mengganggu keamanan rezim Kim Jong-il. Namun, perang pernyataan di media tidak akan terlalu mengganggu upaya untuk memperbaiki kembali hubungan antara kedua Korea.
"Korut mengirimkan sinyal bahwa pihaknya siap untuk bekerjasama dengan Korsel. Namun tidak akan bertoleransi jika Korea Selatan mengusik wibawa rezim Kim Jong-il," terang Paik Hak-soon dari Sejong Institute, lembaga think tank swasta yang berada di dekat Seoul, seperti dikutip Associated Press.
Rezim komunis Korea Utara mulai menjalin komunikasi dengan AS dan Korsel beberapa bulan belakangan, untuk meredam tekanan atas pemberlakuan sanksi oleh PBB akibat melakukan uji coba nuklir tahun lalu. Korut menarik diri dari perundingan internasional yang membahas penghentian program nuklirnya April tahun lalu. Namun, mereka memberikan sinyal untuk kembali berunding jika sanksi PBB dicabut.
SEOUL - Eskalasi di Semenanjung Korea kembali memanas. Ancaman perang datang Korea Utara (Korut), setelah Korea Selatan (Korsel) memperingatkan seterunya
BERITA TERKAIT
- Pengelolaan Perbatasan RI-PNG Jadi Sorotan Utama di Sidang ke 38 JBC
- Bertemu PM Pakistan, Prabowo Bahas Peningkatan Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan
- 13 Orang Tewas dalam Kecelakaan Kapal di India Bagian Barat
- Demi Perdamaian, Negara Tetangga Minta Ukraina Ikhlaskan Wilayahnya Dicaplok Rusia
- Bertemu Paus Fransiskus, Arsjad Rasjid Bawa Misi Kemanusiaan
- Beginilah Cara Iran Merekrut Warga Israel Jadi Mata-Matanya