Korut Kritik Kebijakan Menhan Korsel
Soal Janji Balas Provokasi
Senin, 06 Desember 2010 – 15:49 WIB
SEOUL - Janji Menteri Pertahanan Korea Selatan (Korsel) Kim Kwan-jin untuk membalas provokasi apa pun di masa mendatang dengan aksi militer, menuai reaksi keras Korea Utara (Korut). Apalagi, pekan ini, Korsel bakal menggelar latihan tembak di perbatasan. Kemarin (5/12), Pyongyang mengkritik kebijakan menhan baru tersebut. Janji pengganti Kim Tae-young tersebut membuat militer Korsel semakin percaya diri. Pemerintahan Presiden Lee Myung-bak pun meningkatkan aktivitas militer negerinya. Usai latihan perang gabungan dengan Amerika Serikat (AS) dan menjadi pengawas dalam simulasi Jepang-AS, Korsel akan melakukan latihan tembak di perbatasan. Rencananya, latihan tersebut akan melibatkan beberapa kapal perang.
Dalam pernyataan resmi yang dirilis KCNA, Korut menyamakan janji Kim dengan provokasi. Rezim Kim Jong-il menyatakan bahwa pernyataan dalam hearing parlemen Korsel akhir pekan lalu itu kian meningkatkan ketegangan. "(Korea) Selatan justru memantik munculnya konflik baru yang ekstrem dan tidak terduga di Semenanjung Korea," lapor media pro-Korut itu seperti dikutip Associated Press.
Baca Juga:
Jumat lalu (3/12), Kim berjanji bakal mengerahkan seluruh kekuatan militer Korsel untuk menangkal provokasi Korut. Dia juga tidak akan segan memerintahkan serangan udara untuk menggempur negeri tetangga. Para pendahulunya memang tidak pernah menginstruksikan serangan udara untuk membalas provokasi Korut. "Bila perlu, pesawat-pesawat tempur Korsel menjatuhkan bom di wilayah lawan," tandasnya.
Baca Juga:
SEOUL - Janji Menteri Pertahanan Korea Selatan (Korsel) Kim Kwan-jin untuk membalas provokasi apa pun di masa mendatang dengan aksi militer, menuai
BERITA TERKAIT
- Beda dengan Prabowo, Trump Tunjuk Utusan Khusus Presiden untuk Atasi Krisis Ukraina
- Wapres Sara Duterte Digugat Pidana oleh Kepolisian Filipina
- Rawhi Fattuh Jadi Calon Kuat Presiden Palestina, Siapakah Dia?
- Mahmoud Abbas Keluarkan Dekrit Demi Penggantinya di Jabatan Presiden Palestina
- BPK Dorong Tata Kelola Pendanaan Iklim yang Transparan dan Efektif
- Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan