Korut Merasa Dianaktirikan AS
jpnn.com - SEOUL - Pemerintah Korea Utara (Korut) mengungkapkan isi hatinya terkait dengan kebijakan Amerika Serikat (AS). Menurut negara yang dipimpin Kim Jong Un tersebut, selama ini Negeri Paman Sam memiliki standar ganda. Utamanya terkait dengan kebijakan mereka pada Korut dan Korea Selatan (Korsel). Korut merasa dianaktirikan.
Salah satu contoh dari standar ganda AS adalah pembiaran tes misil yang dilakukan Korsel. Padahal, jika yang melakukan adalah Korut, AS menyalahkan bahkan menghukum negeri tersebut.
"Kelakuan AS yang menerapkan persetujuan ganda dan tindakan mereka yang tercela telah muncul ke permukaan," terang juru bicara Komisi Nasional Pertahanan (NDC) Korut yang namanya tidak mau dikorankan.
"Selama AS bersikukuh menerapkan kebijakan yang bermusuhan seperti itu, Korut akan melakukan serangan balasan untuk mempertahankan diri dan mengakhiri kebijakan tersebut," tambahnya.
Pernyataan dari Korut itu dipicu Korsel yang menguji misil balistiknya bulan lalu. Misil balistik yang baru tersebut mampu membawa satu ton beban berupa bahan peledak ke bagian mana pun dari Korut. Korsel membuat misil baru itu setelah persetujuan dengan AS tercapai pada 2012.
NDC menganggap sikap diam dari PBB dan AS atas tes misil tersebut sangat kontras dengan sikap mereka ketika Korut mengetes misil balistiknya yang masuk kategori jarak menengah. Dewan Keamanan PBB bahkan melarang Korut melakukan tes misil dalam bentuk apa pun.
"Jika misil balistik yang diluncurkan tentara Korsel tidak menjadi masalah, peluncuran satelit ataupun roket Korut seharusnya juga tidak jadi masalah," tegasnya.(AFP/sha/c17/tia)
SEOUL - Pemerintah Korea Utara (Korut) mengungkapkan isi hatinya terkait dengan kebijakan Amerika Serikat (AS). Menurut negara yang dipimpin Kim
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Dokter Asal Arab Saudi Pelaku Serangan yang Menewaskan 2 Orang di Pasar Natal
- Pengelolaan Perbatasan RI-PNG Jadi Sorotan Utama di Sidang ke 38 JBC
- Bertemu PM Pakistan, Prabowo Bahas Peningkatan Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan
- 13 Orang Tewas dalam Kecelakaan Kapal di India Bagian Barat
- Demi Perdamaian, Negara Tetangga Minta Ukraina Ikhlaskan Wilayahnya Dicaplok Rusia
- Bertemu Paus Fransiskus, Arsjad Rasjid Bawa Misi Kemanusiaan