Korut Siapkan Uji Coba Nuklir Ketiga
Laporan AS Berdasar Foto Satelit
Sabtu, 29 Desember 2012 – 05:35 WIB
SEOUL - Sejak sukses mengelabui masyarakat internasional dengan diam-diam meluncurkan roket pada 12 Desember lalu, Korea Utara (Korut) tidak pernah lepas dari sorotan. Namun, pemerintahan Kim Jong-un tidak gentar sedikit pun. Jangankan mengendurkan ambisi nuklirnya, Pyongyang justru kian bersemangat.
Kemarin (28/12), Amerika Serikat (AS) melaporkan bahwa Korut sudah berhasil memperbaiki kerusakan pada fasilitas nuklir mereka karena banjir awal tahun lalu. Menurut Institut AS-Korea, negara komunis itu bakal mampu melakukan uji coba nuklir dalam waktu paling cepat dua pekan. Dalam laporannya, lembaga milik Johns Hopkins University itu juga menyertakan foto-foto satelit fasilitas nuklir Punggye-ri.
"Mereka berusaha keras memperbaiki kerusakan pada fasilitas nuklir dengan cepat agar fasilitas tersebut siap untuk digunakan sewaktu-waktu," terang institut tersebut melalui situs resminya, 38 North. Dalam foto-foto yang diambil pada 13 Desember lalu itu, terlihat bahwa kerusakan karena banjir bandang pada Punggye-ri sudah berhasil diatasi.
Namun, para pakar tidak yakin kerusakan yang berbau teknologi sudah berhasil diatasi. Apalagi, masih terdapat kebocoran pada terowongan di sebelah selatan. Kebocoran itu akan sangat memengaruhi uji coba nuklir. Sebab, jika arus air yang mengalir melalui terowongan itu terlalu deras, sensor dan peranti pengumpul data di fasilitas nuklir tersebut akan rusak.
SEOUL - Sejak sukses mengelabui masyarakat internasional dengan diam-diam meluncurkan roket pada 12 Desember lalu, Korea Utara (Korut) tidak pernah
BERITA TERKAIT
- Gencatan Senjata Tak Berpengaruh, Tentara Israel Tetap Lakukan Pelanggaran di Lebanon
- Arab Saudi Janjikan Pelayanan Kelas Dunia untuk Jemaah Haji & Umrah
- Korsel Diguncang Skandal Politik, Korut Pamer Rudal Hipersonik
- Jerman dan Amerika Diguncang Aksi Teror, Prancis Panik
- Iran Izinkan Anak 14 Tahun Jalani Operasi Plastik demi Kecantikan
- Elite Palestina Siap Bernegosiasi dengan Bos Intel Israel di Doha