Korut Surati Parlemen Australia Minta Menjauh dari AS
"Mereka sudah mengirimnya ke banyak negara lain, seperti surat edaran," katanya.
Pertanda positif
Menteri Luar Negeri Julie Bishop mengatakan bahwa surat tersebut merupakan langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya dari Korea Utara dan menyebutnya sebagai tanda positif.
"Saya melihatnya sebagai bukti bahwa strategi kolektif tekanan diplomatik dan ekonomi secara maksimum melalui sanksi terhadap Korea Utara sedang berjalan," kata Menlu Bishop.
"Ini respons terhadap tekanan yang dilakukan Australia, Amerika Serikat, China, Jepang, Korea Selatan dan negara-negara lain ke Korea Utara sehingga tidak lagi berperilaku provokatif dan mengancam dan akan kembali ke meja perundingan," ucapnya.
"Saya pikir hal ini menunjukkan bahwa mereka putus asa, merasa terisolasi, mencoba mengutuk AS, mencoba untuk memecah-belah masyarakat internasional," jelasnya.
Meskipun dia menyebutnya sebagai pertanda positif, namun bahasa yang dipergunakan dalam surat itu mencerminkan suara rezim tersebut tentang pemimpin AS.
Surat itu menyerukan "kewaspadaan tinggi terhadap gerakan Pemerintahan Trump yang keji dan sembrono yang berusaha menyeret dunia ke dalam bencana nuklir yang mengerikan".
Simak beritanya dalam Bahasa Inggris di sini.
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata