Korut Tolak Serahkan Nuklir Jika Sanksi Bagi Negaranya Masih Diberlakukan

Korut Tolak Serahkan Nuklir Jika Sanksi Bagi Negaranya Masih Diberlakukan
Korut Tolak Serahkan Nuklir Jika Sanksi Bagi Negaranya Masih Diberlakukan

"Saya benar-benar bersikap keras dan begitu juga dia. Dan kami akan saling berkomunikasi, dan kemudian kami jatuh cinta. Oke?"

Presiden Trump kemungkinan mengacu pada surat-surat yang dia terima Kim Jong Un yang oleh juru bicara Gedung Putih ketika itu Sarah Sanders digambarkan sebagai "surat yang sangat hangat, sangat positif."

Presiden Donald Trump juga mencegah kritik media terkait pujiannya untuk Presiden Kim.

"Sekarang mereka akan mengatakan, 'Donald Trump mengatakan mereka jatuh cinta. Betapa mengerikannya itu? sangat tidak sikap seorang presiden sekali,'" kata Trump kepada rapat umum.

"Tapi daripada memiliki 10.000 orang di luar mencoba masuk ke arena yang penuh sesak ini, kami akan memiliki sekitar 200 orang yang berdiri di sana. Sangat mudah untuk menjadi presiden."

Korut Tolak Serahkan Nuklir Jika Sanksi Bagi Negaranya Masih Diberlakukan Photo: Kim Jong-un dan Donald Trump bertemu awal tahun ini di Singapura.. (AP: Susan Walsh/Pool)

Komentarnya ini disampaikan menyusul pujiannya untuk Presiden Kim di PBB awal pekan ini.

Presiden Trump, yang tahun lalu mengancam untuk "benar-benar menghancurkan" Korea Utara dan menyebut Kim Jong Un sebagai "pria roket kecil" dalam pidatonya yang berapi-api di sidang umum PBB, menumpuk pujian pada Kim atas keberaniannya dalam mengambil langkah-langkah untuk melucuti senjata nuklir, tetapi mengatakan masih banyak pekerjaan harus dilakukan dan sanksi harus tetap diberlakukan sampai denuklirisasi Korea Utara terealisasi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News