Kota Angkor Lenyap karena Kekeringan
Rabu, 18 Februari 2009 – 07:43 WIB
BANGKOK - Terkuak sudah misteri di balik lenyapnya kota kuno Kamboja, Angkor. Kekeringan parah yang melanda kawasan Asia Tenggara pada 1415 hingga 1439 menjadi jawabannya. Teori itu diungkap Brendan M. Buckley, periset Amerika Serikat (AS), di sela konferensi iklim di Vietnam kemarin (17/2).
"Kekeringan hebat itu menjadi faktor signifikan penyebab musnahnya Angkor," ujar Buckley, seperti dikutip Associated Press.
Baca Juga:
Pakar lingkar pohon itu mengatakan, dalam risetnya, dia menemukan terjadinya penipisan ukuran lingkar pohon di Angkor pada abad ke-14. Padahal, ukuran lingkar pohon sangat bergantung pada curah hujan. Semakin tipis lingkaran yang terbentuk, semakin sedikit curah hujan.
Lenyapnya kota bersejarah yang sekaligus menjadi lokasi berdirinya candi tersohor Angkor Wat itu ikut mengubur keunikan budaya era raja-raja Angkorian. Para pakar menyebut era tersebut sebagai era keagungan bangunan-bangunan yang terbuat dari batu.
BANGKOK - Terkuak sudah misteri di balik lenyapnya kota kuno Kamboja, Angkor. Kekeringan parah yang melanda kawasan Asia Tenggara pada 1415 hingga
BERITA TERKAIT
- Amerika Parkir Rudal Typhon di Filipina, Bikin China Ketar-ketir
- Kang TB Sodorkan 4 Catatan Kritis soal Joint Statement Maritime RI-Tiongkok
- Temui Para Taipan Tiongkok, Prabowo Amankan Investasi Rp 156 Triliun
- Ditunjuk Jadi Wakil Ketua Delegasi, Raja Juli Mendampingi Hashim ke Forum COP29
- Prabowo Ingin Berguru dari China Cara Mengatasi Kemiskinan
- Inilah Misi Prabowo ke China, Ada soal Pemberantasan Kemiskinan