Kota Bekasi Kekurangan 900 Tenaga Medis

Kota Bekasi Kekurangan 900 Tenaga Medis
Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, BEKASI - Kota Bekasi yang secara geografis berbatasan dengan DKI Jakarta, ternyata mengalami kekurangan pegawai di bidang kesehatan. Kekurangan tenaga medis mencapai sekitar 900 orang.

Akibatnya, pelayanan di pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) terbengkalai. ”Sampai sekarang jumlah tenaga kesehatan belum ideal,” terang Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bekasi, Kusnanto Saidi, seperti diberitakan Indopos (Jawa Pos Group).

Dia menambahkan, saat ini jumlah pekerja bidang kesehatan di kota yang dipimpin Wali Kota Rahmat Effendi itu baru mencapai 1.100 orang. Jumlah itu terbagi 17 profesi mulai dari dokter, perawat, bidan sampai apoteker.

Ribuan pegawai kesehatan itu ditempatkan di 39 puskesmas yang ada di 12 kecamatan di kota tersebut.

”Memang idealnya (tenaga kesehatan, Red) di kota ini mencapai 2000-an pegawai. Jumlah itu berbagai profesi bidang kesehatan sesuai kebutuhannya,” paparnya.

Dia memaparkan, saat ini pegawai kesehatan yang berdinas di bidang rawat inap di setiap puskesmas yang melayani rawat inap hanya 15-17 orang. Sementara untuk petugas yang melayani rawat jalan hanya 30-an orang.

Padahal, sesuai anjuran Kementerian Kesehatan untuk petugas yang melayani di bidang rawat jalan minimal 21 orang, dan petugas rawat inap mencapai 40 orang.

”Saat ini, hanya ada 5 puskesmas rawat inap di Kota Bekasi dari 39 puskesmas yang ada. Jadi memang masih kurang,” ucapnya juga.

Saat ini jumlah pegawai bidang kesehatan di Kota Bekasi baru mencapai 1.100 orang, terdiri dari dokter, perawat, bidan sampai apoteker.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News