Kota Bogor Diserang Nyamuk Berbahaya, Dinkes Minta Warga Lakukan Ini

Kota Bogor Diserang Nyamuk Berbahaya, Dinkes Minta Warga Lakukan Ini
Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Bogor, Jabar, dr Erna Nuraena. FOTO ANTARA/Linna Susanti

Dinkes Kota Bogor mencatat dari 1.428 orang terserang DBD, angkanya naik turun sepanjang tahun 2022 ini. Mulai Januari terdapat 129 kasus, Februari 75 kasus, Maret 155 kasus dan April kembali turun menjadi 151 kasus.

Kemudian, terus menurun pada Mei menjadi 116 kasus, naik kembali pada Juni sebanyak 135 kasus, Juli 135 kasus, turun di Bulan Agustus menjadi 115 kasus, September 136 kasus, Oktober 132 kasus dan November kembali tinggi menjadi 149 kasus.

Dari jumlah tersebut, terdapat jumlah pasien meninggal dunia sebanyak 8 orang, yaitu pada periode Mei sebanyak satu orang, Juni satu orang, Juli satu orang, Agustus satu orang, September dua orang, Oktober satu orang dan November satu orang.

Dia menyebutkan sampai November penyebaran kasus DBD terbanyak di wilayah Kota Bogor pada tahun 2022 yaitu di Kelurahan Katulampa di temukan sebanyak 92 kasus DBD, Kelurahan Cikaret 60 kasus DBD dan di Kelurahan Mulyaharja juga Kelurahan Baranangsiang di temukan sebanyak 50 kasus DBD.

Rata-rata usia yang terjangkit Demam Berdarah di wilayah Kota Bogor yaitu rentang usia 5-14 tahun.

"Kami berharap masih kurangnya kepedulian masyarakat untuk melakukan upaya preventif penularan penyakit DBD di wilayah Kota Bogor segera disadari masyarakat dan mulai melaksanakan 3M untuk kepentingan kesehatan bersama," imbuh Erna Nuraena. (antara/jpnn)


Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, Jawa Barat melaporkan ada kenaikan serangan nyamuk berbahaya pada November


Redaktur & Reporter : M. Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News