Kota Bogor Zona Merah Covid-19, Banyak Kafe Masih Buka Saat Jam Malam, Wawako Marah
jpnn.com, BOGOR - Kota Bogor saat ini berstatus zona merah penyebaran Covid-19. Meski demikian, hal itu nampaknya dianggap angin lalu oleh sebagian warga dan para pengusaha kuliner di Kota Hujan.
Hal itu terlihat di hari ketiga penerapan Pembatasan Sosial Bersekala Besar (PSBB) dan jam malam yang dilakukan pemerintah Kota Bogor, kondisi jalanan Kota Bogor masih ramai pada Senin (31/8) malam.
Kafe dan restoran serta kedai kopi nampak masih buka. Demikian juga dengan pengunjungnya. Mereka masih santai menghisap sigaret sembari menyeruput kopi.
Hal ini pun disinyalir lantaran masyarakat Kota Bogor serta para pengusaha kuliner menganggap jam malam dan PSBB yang diterapkan kali ini lelucon, karena tidak dibarengi Kabupaten Bogor.
“Lucu saja. Kota ini berada di tengah-tengah Kabupaten Bogor. Sekarang kalau jam malam cuman Kota Bogor, ya kayak main-main saja,” ujar Fauzi Munarwan (18) remaja asal Sukaraja, Kabupaten Bogor saat ditemui radar Bogor di bilangan Panduraya, Kota Bogor, Senin (31/8) malam.
Sementara itu, Wakil Wali Kota (Wawako) Bogor Dedie A Rachim menduga, masih banyaknya kafe dan resto yang buka saat jam malam dikarenakan Pemkot Bogor dianggap main-main.
“Saya menduga apa yang sudah Pemkot Bogor lakukan mereka anggap main-main,” katanya saat melakukan sidak jam malam, Senin (31/8).
Ia menekankan, jika disikapi dengan main-main dan sepele, maka selama yang dilakukan selama ini akan sia-sia.
Kota Bogor saat ini berstatus zona merah penyebaran Covid-19. Meski demikian, hal itu nampaknya dianggap angin lalu oleh sebagian warga dan para pengusaha kuliner.
- Mantap! Daerah Ini Bahas Ranperda Perlindungan Guru
- Usut Kasus Pengadaan APD Covid-19, KPK Periksa Song Sung Wook dan Agus Subarkah
- Saksi Ungkit Jasa Harvey Moeis dalam Penanganan Covid, Lalu Ungkap Pesan Jokowi & BG
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan
- Wakil Rakyat Bilang Penerimaan PPPK 2024 dan Penghapusan Honorer jadi Dilema