Kota Cirebon Butuh 1720 Guru dan Tenaga Medis
jpnn.com - CIREBON - Wali Kota Cirebon, Ano Sutrisno mengaku saat ini pemerintah Kota Cirebon masih kekurangan 1720 tenaga guru dan kesehatan. Termasuk pula tenaga akuntansi yang saat ini paling langka didapatkan.
Ano menjelaskan tenaga akuntasi ini sangat dibutuhkan untuk melakukan penertiban administrasi dan aset. "Karena itu diperlukan tenaga profesional yang ahli di bidangnya," kata Ano seperti yang dilansir Radar Cirebon (Grup JPNN.com), Sabtu (8/11).
Permintaan pegawai yang tinggi datang dari RSUD Gunung Jati. Ano menyebut sebagai Rumah Sakit Type A yang menjadi rujukan se wilayah III Cirebon, RSUD Gunung Jati membutuhakan tenaga pegawai dan peningkatan Sumber Daya Manusia, agar pelayanan lebih baik. Terlebih dengan adanya program BPJS Kesehatan. Pasien di RSUD Gunung Jati semakin membludak dua kali lipat.
Ano juga menyebutkan keinginan pemkot untuk mengangakat tenaga honorer. Saat ini ada sebanayk 427 tenaga honorer di kota cirebon. "Itu yang tercatat, di luar banyak yang tidak tercatat di luar sana, untuk itu ini perlu dipikirkan juga," terangnya.
Ia juga menyebutkan banyak masyarakat yang mengeluhkan mengenai sistem rekrutmen CPNS mengenai soal komputer. Ia menilai ini kurang tepat, karena banyak tenaga honorer yang sudah lama tidak lolos karena tidak bisa komputer. (jml)
CIREBON - Wali Kota Cirebon, Ano Sutrisno mengaku saat ini pemerintah Kota Cirebon masih kekurangan 1720 tenaga guru dan kesehatan. Termasuk pula
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Toyota HiAce Hantam Truk Hino di Tol Pekanbaru-Dumai, 5 Orang Luka-Luka
- Antisipasi Kenaikan Kasus DBD, Dinkes Sumsel Akan Sebar Larvasida ke Kabupaten Kota
- 36 Orang di Sumsel Meninggal Akibat DBD, Waspada!
- Bentrok Ormas di Pekanbaru, 8 Pelaku Ditangkap Polisi
- Ditarget Dua Pekan, Nana Sudjana Gerak Cepat Selesaikan Pemblokiran Rekening UD Pramono
- Mahasiswa ITB Diduga Bunuh Diri, Lompat dari Lantai 27 Apartemen