Kota Imigran
“Kita pernah menerima peluru dalam sebuah amplop, juga cetakan tangan yang dibuat dari darah di pintu rumah kamui," ujar Zinah.
Zinah dan keluargnya pernah menunggu di Yordania, yang bersebelahan dengan Irak, selama dua tahun setelah meminta bantuan dari PBB untuk dipindahkan ke negara barat. Kemudian pada 1 April 2013 ia menerima telepon dari Kedutaan Australia.
"saya tadinya pikir itu telepon main-main, saya tak mempercayainya," kata Zinah.
“Ada perasaan yang bercampur, sangat senang tapi juga khawatir dan deg-degan."
Bagi orang yang bukan berasal dari Sydney atau Australia, ketika mendengar kota Liverpool, mereka pikir adalah kota di Inggris, tempat kelompok musik The Beatles berasal.
Tapi Liverpool adalah sebuah kawasan, atau 'suburb' di kota Sydney, sekitar 27 kilometer ke arah barat dari pusat kota.
Dengan lebih dari 120 suku kebangsaan dan 140 bahasa yang digunakan, Liverpool adalah salah satu daerah yang paling beragam secara budaya di Australia. Setengah dari penduduknya lahir di luar negeri, atau dibesarkan di negara-negara seperti Irak, Vietnam, Fiji, India, atau Libanon.
Kawasan ini juga menjadi salah satu daerah pemukiman tertua di Australia yang telah menjadi tuan rumah bagi banyak acara-acara ternama, seperti Australian Speedcar Grand Prix di tahun 1970-an dan 1980-an.
Dengan lebih dari 120 suku dan 140 bahasa yang dipakai, kawasan di Australia ini menjadi saksi bagaimana para pendatang berjuang dan berharap untuk mencapai mimpi mereka
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata