Kota Malang Zona Merah, Mahasiswa dan Dosen Brawijaya Turun ke Kampung

jpnn.com, MALANG - Sejumlah mahasiswa dan dosen Universitas Brawijaya (UB) tak mau berpangku tangan setelah mengetahui Kota Malang yang masih masuk zona merah Covid-19.
Mereka yang tergabung dalam tim Satgas Covid-19 UB bergerak ke Kampung Narubuk, Sukun, Kota Malang, untuk membantu anak-anak yang terdampak pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang dilakukan Pemkot Malang.
“Yang terdampak pandemi tak hanya orang-orang yang kehilangan pekerjaan. Namun, juga anak-anak. Mereka harus menjalani sekolah secara daring yang melelahkan,” kata Rizky Fathul, salah seorang koordinator gerakan tersebut.
Bersama anak-anak Kampung Narubuk, mahasiswa dan dosen UB tersebut melakukan fun learning.
Mereka menggandeng komunitas Save Street Child Malang (SSCM) untuk melakukan pembelajaran tatap muka dengan tetap melakukan protokol kesehatan, cuci tangan, memakai masker, hingga saling menjaga jarak.
"Kami ingin, pendampingan terhadap anak-anak yang terdampak PSBB di Kampung Narubuk menjadi percontohan untuk penanggulangan Covid-19 agar anak-anak tetap tangguh menghadapi pandemi,” katanya.
Rizky mengatakan, kegiatan fun learning tersebut dilakukan agar anak-anak tidak stres belajar di rumah.
Sebab, pembelajaran daring membuat anak-anak mendapat banyak tugas dan tidak pernah berinteraksi bersama teman-temannya.
Tim Satgas Covid-19 Universitas Brawijaya bergerak ke Kampung Narubuk, Sukun, Kota Malang, membantu anak-anak yang terdampak PSBB.
- Usut Dugaan Pelecehan Oknum Dokter di Malang, Polisi Kumpulkan Alat Bukti
- Polisi Usut Dugaan Pelecehan Seksual oleh Oknum Dokter di Malang
- Oknum Dokter Terduga Pelaku Pelecehan Seksual di Malang Dipolisikan Korban
- Ulah Oknum Dokter di Malang Ini Agak Lain, Minta Pasien Melepas Baju, Korban Trauma!
- Gempa M 4,5 Guncang Malang, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami
- Soal Lagu Bayar Bayar Bayar, GPA Ungkit Peran Polisi Saat Banjir & Penanganan Covid-19