Kota Palu Mulai Bergeliat Sementara Evakuasi Korban Terus Berlanjut
Bagi puluhan ribu korban gempa dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah, rumah bagi mereka selama beberapa bulan ke depan, jika tidak bertahun-tahun, akan menjadi salah satu dari banyak kamp yang bermunculan di seluruh wilayah.
Mereka yang berhasil selamat dari bencana gempa dan Tsunami kini tinggal di sejumlah kamp pengungsian seperti di bandara Palu, dan bahkan di pulau-pulau lain di mana banyak orang yang selamat telah dievakuasi.
Di daerah-daerah yang terkena dampak paling buruk, tingkat kehancuran begitu parah sehingga jumlah korban jiwa yang sesungguhnya kemungkinan tidak akan pernah diketahui.
Sejauh ini, lebih dari 1.500 orang dikonfirmasi tewas dan 65.000 rumah telah rusak dan hancur.
Pejabat Indonesia bahkan belum mencoba menebak jumlah orang yang hilang.
Tetapi bahkan setelah pekan pencarian warga yang selama telah resmi berakhir, beberapa pekerja darurat menolak untuk menyerah.
Tim pencari dan penyelamat asal Perancis misalnya masih terus menyelidiki laporan suara ketukan dari rongga di bawah rumah yang runtuh.
Area ini berukuran sekitar lima meter kali lima meter kali lima meter.
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan
- Dunia Hari Ini: Penerbangan dari Australia Dibatalkan Akibat Awan Panas Lewotobi
- Dunia Hari Ini: Tabrakan Beruntun Belasan Mobil di Tol Cipularang Menewaskan Satu Jiwa
- Korban Kecelakaan WHV di Australia Diketahui Sebagai Penopang Ekonomi Keluarga di Indonesia
- Trump Menang, Urusan Imigrasi jadi Kekhawatiran Warga Indonesia di Amerika Serikat