Kota Palu Mulai Bergeliat Sementara Evakuasi Korban Terus Berlanjut

Seorang wanita memiliki lengan yang patah dan telah menunggu sampai sekarang untuk meminta bantuan.

Seorang warga lainnya, wanita yang lebih tua tergeletak di bawah terpal dengan kondisi luka yang lebih buruk dan membutuhkan tandu. Dia diperban dan dibawa ke ambulans.
Kedua korban itu akhirnya dirawat di sebuah klinik darurat yang didirikan beberapa menit sebelumnya dan sudah ada orang yang berbondong-bondong meminta perawatan medis.
"Saya sudah membawa saudara saya ke sini untuk diperiksa. Dia batuk dan tertimpa batu bata selama gempa," kata Nurul Mazida, menggendong bayi.
Satu per satu warga yang sakit dan terluka ditangani untuk mendapatkan pengobatan lebih lanjut atau diperban dan dikirim dalam perjalanan.
Hasbi terluka ketika tsunami menghantam.
"Saya terluka oleh air lautan yang naik. Saya masuk ke rumah saya, ketika tiba-tiba dengan cepat terisi dengan air. Lemari saya jatuh dan menghalangi pintu, saya tidak bisa keluar," katanya.
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia