Kotak Hitam Pesawat Susi Air Belum Diambil dari TKP, Kenapa?

jpnn.com, JAKARTA - Kotak hitam pesawat milik Susi Air masih berada di tempat kejadian (TKP) di pedalaman Duma, Kabupaten Paniai, Papua.
Komandan Lanud Yohanes Kapiyau Timika Letkol (Pnb) Slamet Suhartono belum bisa memastikan kapan kotak hitam yang mengalami insiden dalam penerbangan Timika-Duma pada Kamis (23/6) lalu itu diambil.
"Benar, hingga kini kotak hitam masih berada di TKP dan belum diambil," kata Letkol (Pnb) Slamet, Sabtu.
Dia mengatakan pihaknya masih menunggu izin dari Panglima TNI terkait penggunaan heli Caracal milik TNI AU.
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) sudah menyurati Panglima TNI untuk meminta bantuan penggunaan helikopter untuk mengambil kotak hitam.
Lokasi pesawat Susi Air mengalami musibah itu terletak di tengah hutan, kata Slamet menambahkan, awalnya Susi Air menyiapkan pesawat jenis Pilatus miliknya untuk bersama anggota KNKT ke TKP.
Namun pesawat tersebut hanya dapat mendarat di Duma dan untuk ke TKP membutuhkan waktu sekitar satu atau dua hari berjalan kaki sehingga rencana tersebut tidak bisa dilaksanakan, kata Slamet.
Danlanud Yohanes Kapiyau Timika mengaku, bila disetujui penggunaan helikopter Caracal maka tim akan diturunkan di lokasi tempat korban dievakuasi kemudian berjalan kaki ke TKP yang ditempuh sekitar satu jam perjalanan.
Komandan Lanud Yohanes Kapiyau Timika Letkol (Pnb) Slamet Suhartono belum bisa memastikan kapan kotak hitam pesawat Susi Air diambil.
- TNI Disebut Langgar UU dalam Penertiban Tambang Emas dan Penggerebekan Oli Palsu
- Kasum TNI Pimpin Sertijab Pejabat Strategis TNI Termasuk Danjen Akademi TNI
- Wamendagri Ribka Haluk Apresiasi Kinerja Pansel DPRP Papua Tengah
- TNI Bakal Bentuk Kodam Baru di Riau, Mayjen Rio Singgung Arahan Prabowo
- Bupati Pegunungan Bintang Harap Anggaran yang Kena Efisiensi Bisa Dikembalikan
- Kewenangan Jaksa di RUU Kejaksaan Dianggap Berlebihan