Kotoran Sapi di Pancoran Meresahkan Warga, Sudah Lapor tetapi Tak Ada Solusi
jpnn.com, JAKARTA - Warga wilayah Cikoko Barat III, Kelurahan Cikoko, Pancoran, Jakarta Selatan resah dengan limbah kotoran sapi yang ada di sekitar permukiman.
Hasan Alhabsy, warga setempat mengatakan masalah tersebut sudah dilaporkan berkali-kali sejak 2002, tetapi tidak ada solusi konkret.
"Limbah tersebut dibuang di saluran pembuangan yang sangat jelas melanggar aturan. Ada saling lempar wewenang antardinas dan kelurahan tentang tindakan tegas terhadap masalah ini yang membuat tidak kunjung tuntas sejak 2002," kata Hasan kepada wartawan, Jumat (23/6).
Dia menyebut pada 1 Mei 2023, dirinya telah melaporkan hal tersebut langsung kepada Pj Gubernur DKI Heru Budi Hartono, dan langsung di respons dengan mengutus wali kota dan tim dinas terkait ke lokasi.
"Hasil peninjauan tersebut mengeluarkan rekomendasi dari Dinas Lingkungan Hidup berupa tindakan jangka pendek dan jangka panjang terkait masalah tersebut," lanjutnya.
Namun, kata Hasan, pemilik kandang sapi itu mengabaikan tuntutan dinas terkait, sehingga masalah limbah itu tidak selesai sebagaimana mestinya.
"Akan tetapi, yang anehnya di aplikasi Jaki menyatakan laporan tersebut sudah selesai ditindak, padahal kenyataannya limbah tersebut masih ada," jelasnya.
Hasan meminta agar Pj Gubernur DKI Jakarta, wali kota Jakarta Selatan, lurah Cikoko, dan dinas terkait segera mengambil langkah tegas sesuai aturan yang berlaku.
Warga Cikoko Barat III, Pancoran, Jakarta Selatan resah dengan limbah kotoran sapi yang ada di sekitar permukiman. Sudah lapor Pj Gubernur DKI tak ada solusi.
- Fokus Berkelanjutan, LPKR Libatkan Lini Bisnis Kelola Sampah dan Limbah
- Lippo Karawaci Gunakan Proses Ultrafiltrasi Canggih Olah Air Limbah
- Grant Thornton Indonesia Menggalakkan Kampanye WhatRemains
- Bank Mandiri & Kelompok Wanita Tani Bekerja Sama Ubah Sampah jadi Benda Bernilai
- Heru Budi Yakin Teguh Bisa Pimpin Jakarta dengan Baik
- Teguh Setyabudi Resmi Dilantik jadi Pj Gubernur DKI Jakarta Menggantikan Heru Budi Hartono