KPA Desak Polda Ubah Model Penanganan
Jumat, 08 Juni 2012 – 07:35 WIB
JAKARTA - Merasa percuma saja jika mengadu ke polisi setempat, sebanyak 10 warga petani korban konflik lahan di Labuhan Batu, Sumut, langsung mengadukan nasibnya ke Kantor Sekretariat Wakil Presiden (Setwapres) di Jakarta.
Didampingi LSM Lentera, warga yang berkonflik dengan PT Smart itu juga lapor ke Komnas HAM dan Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas). Para korban ini juga sempat mampir ke Sekretariat Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) untuk mengadukan nasibnya, pada Rabu (6/6) lalu.
Baca Juga:
Menurut Deputi Sekjen KPA, Iwan Nurdin, para korban ini mengaku diperlakukan semena-mena oleh aparat kepolisian. "Beberapa orang ditangkap dan satu ditembak. Ini sangat rumit. Mereka minta KPA mengadvokasi," ujar Iwan kepada JPNN kemarin.
Pendamping warga dari LSM Lentera Medan, Saurli, seperti diberitakan KBR68H, menjelaskan, tujuh warga yang ditahan polisi belum bisa ditemui. Dikatakan, situasi di lapangan tegang karena banyak buldozer masuk ke lahan konflik.
JAKARTA - Merasa percuma saja jika mengadu ke polisi setempat, sebanyak 10 warga petani korban konflik lahan di Labuhan Batu, Sumut, langsung mengadukan
BERITA TERKAIT
- Kabar Terbaru Kasus Honorer Putus Kontrak Lulus Seleksi Administrasi PPPK 2024
- Spesialis Pencurian Toko Baju Lintas Provinsi Diamankan, Kerugian Rp2 Miliar
- Guru Honorer Supriyani Mengungkap Kisahnya Selama Ditahan di Lapas
- Terjebak dalam Sumur, 4 Orang di Jambi Tewas
- Dukung Asta Cita, Polres Rohil Tebar 7 Ribu Benih Ikan dan Tanam 25 Ribu Bibit Jagung
- Polda Riau Buru Wanita Pemasok Pakaian Bekas di Batam dan Sumatra