KPAI: Ada Anak Sopir Ojol Harus Tunggu Ayahnya Pulang Untuk Kerjakan Tugas Sekolah

KPAI: Ada Anak Sopir Ojol Harus Tunggu Ayahnya Pulang Untuk Kerjakan Tugas Sekolah
Komisioner KPAI Bidang Pendidikan Retno Listyarti. Foto: istimewa/Humas KPAI for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menerima 213 pengaduan dari para siswa selama tiga pekan berlangsungnya Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dalam masa pandemi virus corona di berbagai wilayah.

Komisioner KPAI bidang Pendidikan, Retno Listyarti mengatakan, pengaduan dari para siswa di berbagai daerah terkait dengan beratnya penugasan sekolah yang mereka harus kerjakan di rumah.

"KPAI sudah menerima pengaduan terkait PJJ sebanyak 213 kasus. Pengaduan didominasi oleh para siswa sendiri terkait berbagai penugasan guru yang dinilai berat dan menguras energi serta kuota internet," kata Retno di Jakarta, Senin (13/4).

Berdasarkan analisis KPAI, ratusan pengaduan itu secara garis besar meliputi penugasan yang superberat dan waktu pengerjaan yang pendek. Hampir 70 persen pengadu menyampaikan masalah ini.

Siswa SMA/SMK banyak yang ditugaskan menulis esai hampir di semua bidang studi.

"Ada siswa SMP yang pada hari kedua PJJ sudah mengerjakan 250 soal dari gurunya. Ada siswa SD di Bekasi yang diminta mengarang lagu tentang corona. Dinyanyikan disertai musik dan dan harus di videokan," ungkap Retno.

Berikutnya, banyak tugas merangkum bab dan menyalin soal di buku.

Menurut Retno, pekerjaan ini paling tidak disukai oleh peserta didik. Namun masih ada saja guru di jenjang SMP dan SMA selalu menugaskan siswa merangkum bab baru setiap jam pelajarannya tiba.

KPAI menerima 213 pengaduan selama tiga pekan berlangsungnya pembelajaran jarak jauh.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News