KPAI: Anak-Anak Butuh Kurikulum Adaptif Saat PJJ
jpnn.com, JAKARTA - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengingatkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), segera menghadirkan kurikulum yang adaptif bagi anak-anak selama pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Komisioner KPAI Bidang Pendidikan Retno Listyarti dalam siaran persnya, Minggu (26/7) mengatakan, dari pengamatan terhadap dua pekan pertama tahun ajaran baru 2020/2021, ditemukan bahwa problem PJJ fase pertama masih sama dan sebangun dengan pelaksanaan PJJ di fase kedua ini.
Menurut Retno, sekolah masih menyusun daftar mata pelajaran seperti sebelum pandemi.
Anak kelas 1 SD masih dijadwalkan belajar dari jam 7.30 sampai 12.00 WIB, para siswa masih wajib kirim foto dan video.
"Kewajiban berseragam selama PJJ pun tetap diberlakukan banyak sekolah," ucap Retno.
Kemudian, penjadwalan jam belajar yang lama dan berbagai tugas sekolah yang berat masih dirasakan para siswa.
Hal itu terjadi karena kurikulum 2013 masih diberlakukan, tanpa ada penyederhanaan dan jauh dari bersifat adaptif.
"Belum ada pengurangan Kompetensi Dasar (KD) dan materi esensial, sehingga wajar kalau beratnya PJJ fase satu kembali terulang di fase kedua ini," jelasnya.
Kemendikbud dituntut menghadirkan kurikulum yang adaptif selama PJJ, menggratiskan internet, serta membuat kebijakan khusus untuk keluarga miskin.
- 5 Berita Terpopuler: Menteri Ikut Bicara soal Kasus Guru Honorer Supriyani, KPAI juga Bergerak, Persaingan Keras
- Kasus Guru Supriyani Dituduh Memukul Anak Polisi, KPAI Minta PGRI Tak Lakukan Diskriminasi
- Inovasi Kemandirian Kesehatan: Nucleopad, Solusi Cepat untuk Deteksi Penyakit Infeksi
- Dana Padanan Kedaireka Dukung Inovasi Kendaraan Listrik Demi Kemandirian Bangsa
- Laporkan Kimberly Ryder ke KPAI, Edward Akbar Sertakan Barang Bukti Ini
- Edward Akbar Adukan Kimberly Ryder ke KPAI Atas Dugaan Kekerasan Terhadap Anak