KPAI Bakal Sambangi SD Penghukum Push-Up Siswinya
jpnn.com, JAKARTA - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) akan menyambangi SD swasta di Bojonggede, Kabupaten Bogor, yang diduga menghukum siswinya push up 100 kali, karena menunggak uang SPP atau sumbangan pembinaan pendidikan.
Komisioner KPAI Retno Listyarti mengatakan, korban inisial GNS (10), mengaku dihukum push-up 100 kali oleh pihak sekolah, karena belum melunasi uang SPP. Orang tua GNS tak punya biaya sehingga belum melunasi biaya pendidikan.
"Karena hukuman tersebut, GNS (10) trauma berat hingga tidak mau lagi datang ke sekolah," ucap Retno pada Kamis (31/1).
Menindaklanjuti kasus tersebut, KPAI akan melakukan koordinasi dengan pihak Dinas Pendidikan kabupaten Bogor dan Kota Depok terkait kelanjutan pendidikan GNS.
Sejauh ini, KPAI sudah melakukan koordinasi dengan Dinas PP-PA Kota Depok, mengingat korban secara administrasi bertempat tinggal di wilayah Kota Depok, namun lokasi sekolah masuk wilayah kabupaten Bogor.
"KPAI juga akan melakukan pengawasan langsung ke sekolah tempat ananda GNS menuntut ilmu, Jumat besok jam sepuluh pagi," kata Retno.
Hasil koordinasi KPAI dengan P2TP2A Kota Depok, mereka sudah melakukan kunjungan ke rumah korban. Namun, GNS belum bersedia diajak bicara, hanya kakak korban yang bisa dimintai keterangan.
"Tim P2TP2A Depok akan kembali lagi ke rumah korban agar bisa melakukan assessment awal terhadap ananda untuk menentukan program pemulihan psikologis ke depannya," jelas Retno.(fat/jpnn)
KPAI juga akan melakukan pengawasan langsung ke sekolah tempat ananda GNS menuntut ilmu, Jumat besok jam sepuluh pagi.
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- 5 Berita Terpopuler: Menteri Ikut Bicara soal Kasus Guru Honorer Supriyani, KPAI juga Bergerak, Persaingan Keras
- Kasus Guru Supriyani Dituduh Memukul Anak Polisi, KPAI Minta PGRI Tak Lakukan Diskriminasi
- Laporkan Kimberly Ryder ke KPAI, Edward Akbar Sertakan Barang Bukti Ini
- Edward Akbar Adukan Kimberly Ryder ke KPAI Atas Dugaan Kekerasan Terhadap Anak
- KPAI Minta Oknum Guru yang Lakukan Kekerasan Terhadap Murid di Malang Diberi Sanksi
- Perayaan Ulang Tahun Jangan Berlebihan, Siswa SMA di Klaten Meninggal