KPAI Bantu Hilangkan Trauma Bocah Korban Persekusi

KPAI Bantu Hilangkan Trauma Bocah Korban Persekusi
Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Erlinda. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Komisi Perlindungan Anak Indonesia tengah berupaya menghilangkan trauma bocah korban persekusi yaitu PMA (15). Dia diperkusi oleh oknum Front Pembela Islam (FPI) lantaran postingannya yang menyudutkan ulama.

"Ini yang kami kondisikan supaya tidak lebih parah dari sebelumnya. Kami hadir di sini menghilangkan trauma yang dialami anak-anak. Dia sangat ketakutan ada juga ancaman dugaan pelanggaran hasutan dan kebencian dilibatkan kepada ananda tersebut ini," kata Komisioner KPAI Erlinda di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat (2/6).

Menurut Erlinda, kondisi psikis PMA dan keluarganya cukup tertekan akibat tindakan persekusi itu. Namun, dia memastikan kondisi fisik korban tidak terpengaruh.

Mengenai tindakan persekusi ini, Erlinda mengaku tidak bisa dibenarkan terhadap anak-anak. Pemikiran anak yang masih labil, harusnya diberikan pemahaman bukan diintimidasi.

Menurut Erlinda, tindakan persekusi akan membuat anak apatis. "Kami mengimbau pada oknum yang tidak bertanggung jawab untuk tidak hanya mengatasnamakan ormas. Saya pribadi juga muslim sangat mengecam tindakan tindakan yang main hakim sendiri dan melakukan tindakan persekusi," kecam Erlinda.

Di samping itu, Erlinda mengapresiasi kepolisian yang langsung menangkap pelaku dan memberikan perlindungan kepada korban dan keluarga. PMA, kata Erlinda, sudah ditempatkan di rumah aman anak.

Dia pun menambahkan, pihaknya akan memberikan bimbingan konseling terhadap korban dan keluarga. "Apresiasi kepada Polda Metro Jaya. Kami akan tempatkan juga tempat paling aman lagi," tandas dia.

Seperti diketahui, sebuah video tentang persekusi terhadap PMA beredar secara viral. Dalam video berdurasi 2 menit 20 detik itu, sang bocah terlihat diceramahi dan sesekali dipukul karena dianggap melecehkan imam Besar Front Pembela Islam (FPI) tersebut di Facebook.

Komisi Perlindungan Anak Indonesia tengah berupaya menghilangkan trauma bocah korban persekusi yaitu PMA (15). Dia diperkusi oleh oknum Front Pembela

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News