KPAI Beberkan Data Soal Anak yang Jadi Korban di Aksi 22 Mei
Jasra menjelaskan, pagi itu, karena di luar jalan raya terdengar ada keramaian maka RF bersama teman-teman bermaksud mencari tahu kegaduhan yang sedang berlangsung.
Namun, nahas begitu akan keluar gang, RF di duga terkena peluru nyasar di pelipis mata sebelah kiri. Dia roboh seketika.
Selanjutnya, warga mengevakuasi RF dan beberapa temannya yang lain ke musala, tetapi karena luka RF dianggap paling parah, kemudian RF dibawa ke RS Angkatan Laut Mintoharjo dan di sana korban menghembuskan nafas terakhir.
RF adalah putra ke 2 dari 3 bersaudara, orang tuanya berada di luar Jakarta, sementara itu RF tinggal berlibur di rumah pamannya karena keperluan untuk mengurus lanjutan sekolah. RF murid kelas 3 SMP.
Pada takziah ke dua di kediaman almarhum MHR yang lahir tanggal 15 Februari 2004, di dapatkan informasi bahwa orang tua terakhir bertemu MHR sekitar pukul 13.00 WIB, karena yang bersangkutan meminta uang untuk membeli layangan.
Awalnya tidak ada kecurigaan apa pun dari orang tua, karena MHR sudah biasa bermain seperti itu, namun firasat buruk sudah dirasakan ayahandanya, yang sejak siang terus menerus menanyakan keberadaan MHR, sepulang kerja kemudian berinisiatif mencari putranya tersebut ke rumah teman-teman bermainnya, tapi tidak menemukan berita tentang putra satu-satunya itu.
Melalui WAG kemudian disebarkan informasi kehilangan anaknya, orang tua MHR kemudian mendapatkan jawaban untuk mengidentifikasi seorang korban yang sedang berjuang dalam sakaratul maut, yang ternyata adalah benar putranya.
"Saat itu korban berada dalam ambulans menuju RS Darmais, namun karena sampai RS tersebut korban telah menghembuskan nafas terakhir, maka korban langsung di bawa ke RS Bhayangkari.Dalam kunjungan tersebut, KPAI mendapatkan informasi bahwa masih ada beberapa orang tua yang belum bisa menemukan putra putri mereka," ucap Jasra.(fat/jpnn)
Tim KPAI sudah menemui lebih dulu 2 korban anak luka parah yang sedang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Tarakan Jakarta.
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- Penembak Misterius di Kerusuhan 21-22 Mei dari Kalangan Profesional, Kapan Ditangkap?
- Polisi Ciduk Buron Provokator Penyerangan Asrama Brimob Saat Rusuh 21-22 Mei
- Pria Kidal Gondrong Masih Misteri, Polisi Kejar Komandan Lapangan Kerusuhan 22 Mei
- Polri Tunggu Laporan Komnas HAM Terkait Data 32 Orang Hilang di Kerusuhan 21 - 22 Mei
- Usut Pelaku Penembakan di Kerusuhan 21-22 Mei, Polisi Garap Saksi Kunci
- 10 Brimob Ditempatkan di Ruangan Khusus Selama 21 Hari