KPAI Sebut Soal UN Malapraktik
jpnn.com, JAKARTA - Keluhan siswa tingkat SMA terhadap sulitnya soal matematika dan kimia pada ujian nasional (unas) tidak hanya ramai di media sosial.
Sejumlah siswa diketahui mengadukan persoalan tersebut ke Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).
Komisioner KPAI Retno Listyarti menyatakan, hingga kemarin pihaknya sudah menerima 27 aduan.
Angka tersebut cukup signifikan mengingat KPAI tidak membuka posko pengaduan unas dan hanya berasal dari sekolah di wilayah sekitar Jakarta.
Dalam aduannya, ada sejumlah persoalan yang disampaikan siswa. Mulai soal yang sulit dan tidak sesuai kisi-kisi yang diajarkan hingga waktu pengerjaan yang tidak sesuai kompleksitas soal.
"Ada juga yang kurang semangat ujian hari ketiga dan keempat karena frustrasi soal matematika di hari kedua," ujarnya di kantor KPAI, Jakarta.
Atas sejumlah kasus itu, dia menyayangkan kebijakan Kemendikbud dalam penyusunan soal.
Menurut dia, mengujikan sesuatu yang tidak pernah diajarkan merupakan praktik ketidakadilan.
Sejumlah siswa diketahui mengadukan persoalan soal UNAS tersebut ke Komisi Perlindungan Anak Indonesia ( KPAI )
- Mata Siswi SMP di Palembang Buta Setelah Berobat di Bidan
- Kasus Kepala Bayi Putus saat Persalinan, Keluarga Ancam Lapor Polisi
- Tegas! Nadiem Makarim: Prestasi Siswa Tidak Mungkin Ditentukan dengan Pilihan Ganda
- Perempuan Ini Mengaku Dokter Spesialis Bedah Tetapi Pasien yang Dirawatnya Meninggal
- Tingkat Kesulitan UN 2019 Setara Tahun Lalu
- Digelar Bulan Ini, UNBK 2019 Diikuti 7,5 Juta Siswa